Pertaruhkan Nyawa Untuk Mendapatkan Bintang Lagi

1506 Kata

   Ferdhy terbatuk-batuk dengan ekspresi menahan sakit. Darah segar pun turut mengalir dari dalam mulutnya.    Adryan yang melihat adiknya terkapar tak berdaya, ia pun langsung berlari menghampiri Ferdhy.    Tanpa membuang banyak waktu, Adryan langsung menelepon ambulance ruamh sakit tempatnya bekerja. Adryan bisa saja langsung membawa Ferdhy dengan mobilnya, tapi dirinya tidak ingin menanggung resiko lebih besar, karena Ferdhy juga membutuhkan oksigen yang menjadi fasilitas mobil ambulance.    Napas Ferdhy mulai tersengal. Kadar oksigen dalam diri Ferdhy semakin menurun. Adryan pun mencoba menahan darah yang mengalir dari kepala Ferdhy dengan melilitkan kemeja yang ia kenakan pada bagian yang mengalirkan darah.    Di sana, Rani sudah tak bisa membendung air matanya. “Bang Ferdhy, ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN