Di dalam pusat perbelanjaan itu, Selin menatap Bintang penuh kebencian. Setelahnya, ia beralih menatap Langit yang terlihat cukup santai. "Mas Langit kok gak bilang-bilang kalau ada di Surabaya? Kenapa gak langsung pulang ke rumah? Emang perempuan ini sepenting itu kah sampai kamu lebih memilih buat temuin dia daripada pulang ke rumah?" ujar Selin mencoba untuk memanasi Lenny agar semakin benci dengan Bintang. "Jaga bicaramu ya, Selin!" Kilatan amarah terlihat jelas dari ekspresi Langit. "Apa? Emang bener kan yang aku bilang? Dia itu perempuan gak bener! Buktinya, dia cuman mau porotin harta kamu. Kamu jangan bo-doh, Mas! Dia itu cuman mau manfaatin kamu aja!" tuduh Selin pada Bintang. Bintang yang sedari tadi menunduk, akhirnya angkat bicara. Dirinya tak terima jika harga dirinya dii

