khadijah

846 Kata
khadijah..... ku dengar sayup - sayup seseorang memanggilku, ku tolehkan wajah ku untuk melihat siapa yang memanggilku, kulihat laki-laki tampan dengan perawakan tegas tinggi ,berkulit putih serta memiliki sedikit bulu - bulu halus yang menghiasi wajahnya, ya dialah Ahmad lelaki yang sampai saat ini masih berada di posisi ke 2 hatiku setelah abi ku, kulihat diri berlari sambil memanggil namaku, ya namaku adalah khadijah, ummi memberikan nama itu padaku agar kelak aku menjadi wanita layaknya seperti khadijah berparas cantik dan menjunjung tinggi agama serta menjadi istri terbaik dan selalu berbekas di hati sang suami hingga akhir hayatnya. kulihat Ahmad yang menghampiriku, " khadijah kamu jalannya cepet banget " keluhnya kepada ku, aku hanya tersenyum menanggapi keluhannya,hingga membuat lesung pipiku tertarik ke dalam, "bukan aku yang terlalu cepat, kau saja yang terlalu lambat jalannya" ucapku dengan wajah tertunduk "kalau di ajak ngomong tu lihat dong masa aku jadinya kayak ngomong sama tembok" ucapnya seraya menarik ujung jilbabku, "iiissss" keluhku membuat nya tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya. menjadi pemandangan yang menyenangkan untuknya melihat wajah kesalku, membuatku rasanya seperti ingin menjambak serta rambut gondrongnya, lalu dia pergi meninggalkan ku dengan tawa yang masih terdengar di telingaku, akupun tersenyum melihat tingkah lakunya yang sangat menyebalkan itu, setibanya di kelas aku melihatnya berjalan dengan wanita yang bisa membuatku minder berhadapan dengannya, wanita cantik dengan rambut sebahu yang lurus dan terkesan modis membuatnya menjadi salah satu dari 5 cewek populer di sekolahku. nana,alya,nida,ifa,dan juga hani adalah wanita - wanita populer di sekolahku, bukan hanya parasnya yang cantik tetapi juga mereka merupakan sebuah kelompok kecil yang biasanya hanya bisa membully teman- teman di sekolahku tanpa pandang bulu, bahkan hampir sebagian dari siswi - siswi perempuan di sekolahku di bully oleh mereka. " ngapain sih kamu liatin dia ? .... kamu suka sama dia sayang?" kata nana manja sambil melihat ke arahku, " mana mungkin aku suka sama wanita itu na,,, aku udah nganggep dia kayak adek aku sendiri" jawab Ahmad dengan nada yang santai, aku hanya berlalu dan duduk kembali ke kursi ku seraya membaca buku yang ku ambil dari perpustakaan sekolah tempo hari, kulirik nana yang menatapku kesal serta menampilkan wajah yang tidak suka menatapku, aku hanya pura - pura tidak melihatnya, sambil ku teruskan membaca buku . ku dengar bel berbunyi membuat kami menghentikan aktifitas belajar kami yang telah berjalan hampir 2 jam tersebut. "djah kekantin yuk ?" ajak Yuni sahabatku " ayoook djah kita kekantin perutku sudah lapar ini, pengen makan yang kuah - kuah" tambah Rahma dengan menarik tangan ku, "iaaaaaa sebentar jangan tarik-tarik napa? , Bisa keseleo nanti tanganku maaaaahh" jawabku dengan wajah cemberut, membuat ke dua temanku terkikik geli melihat semburat merah di wajahku, "kamu baru aku pegang tanganmu aja udah merona aja neng, gmn klo a' mamad yang pegang tambah gosong ni muka" ucap rahma yang tanpa merasa bersalah berbicara dengan nada yang tinggi, membuat ku melototkan mata ,malu sendiri karena kelakuannya "ayooookkkk" ku tarik paksa tangan ke dua teman ku, "kalian itu gak boleh dong ngomong gitu, kamu gak liat gimana wajah nana tadi pas kamu ngomong gitu, dia pasti sakit hati banget tauuk, aku males berurusan sama geng meraka, " kata ku kesal "maafkan hamba ndoro putri " jawab rahma sambil menangkupkan ke dua tangannya di depan wajahnya, membuat yuni terkikik di samping ku, "lo kenapa muka lo gitu na,,,, habis di marahin sama Ahmad tu muka sampai gitu?" kata hani yang tengah berada di depan nana saat ini, "gue lagi sebel sama seseorang hari ini,bisa - bisanya dia ngebuat ahmad jadi berpaling dari gue dan intens ngeliatin dia,,,,," jawab nana dengan wajah memerahnya, "yaelah tinggal loh datengin atau mau kita hajar bareng-bareng supaya kesel loh ilang" jawab nida dengan gaya sombongnya, "bener tuh, gue juga udah lama nih gak nabok muka orang, jadi pengen nampol beb,," jawab alya dan di anggukin oleh semua temen - temen satu genk nya, nana yang tadinya meradang sendiri akhirnya mengikuti saran - saran dari temannya untuk membuat khadijah minta ampun di bawah kakinya , nana berdiri dengan pongah mengajak teman - teman satu geng nya untuk melabrak khadijah. mereka pun menghampiri khadijah dan teman - temannya yang sedang makan di kantin, melihat kedatangan mereka membuat para perempuan di sana kocar kacir sangking tidak maunya mereka berurusan dengan geng tersebut, lain halnya dengan para laki-laki di dalam kantin tersebut, mereka bahkan sangat senang dengan kehadiran para wanita cantik tersebut, berbeda dengan yuni, rahma dan khadijah, mereka tetap makan dengan antusias walaupun terjadi kegaduhan di kantin mereka saat ini, "woyyyy kalian bertiga, jawab gue siapa di antara khalian yang bernama khadijah?" kata hani dengan berkacak pinggang dan menghampiri meja khadijah dan teman- temannya, teman - teman khadijah hanya melirik sekilas ke sumber suara ,lalu melirik khadijah yang saat ini dengan santainya menyantap bakso sambil menikmatinya, lama mereka menunggu hingga akhirnya hani jengah dan menggebrak meja, hingga membuat khadijah yang tadinya makan dengan khusyuk menegakkan pandangannya ke arah hani, khadijah mengambil tisu lalu mengelapkan di bibirnya dan meletakkan nya di atas meja, "saya yang bernama khadijah , ada perlu apa ya mencari saya" ucap khadijah lembut seraya berdiri dari kursinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN