Tubuh Rey dan Ari jatuh terjerembab setelah dua pria kekar melempar mereka ke dalam kerangkeng.
Melihat kawan satu tim nya berada ditempat yang sama, Deny berlari ke arah mereka. Ia cukup terkejut melihat wajah mereka terluka. Darah membasahi di sudut pelipis dan bibir Ari, hal yang tak jauh berbeda juga terjadi pada Rey yang kacamatanya entah kemana.
“Apa kalian tidak jera juga sudah menggangguku?! Apa kalian mau menyusul kawan kalian yang sudah kubunuh?!” Teriak Leon pada mereka dan sempat membuat para gadis yang menjadi tawanan tersentak kaget mendengar teriakannya.
Deny bangkit dan berdiri dengan kedua tangan di jeruji besi. “Kami tidak akan pernah jera, Leon!” Balasnya memanggil nama Leon bukan Edo. “Sekalipun kami terbunuh malam ini, aku yakini Polisi akan terus memburu kalian ke
