Deny terkejut melihat wanita yang baru saja tiba itu tersenyum lebar dan menyapa. Seketika ia membuang wajah kesal, melihat wanita paruh baya itu tertawa puas. “Lepaskan aku Sophia.” Pinta Deny menatap tajam Sophia yang berangsur terdiam dan menyeringai. “Kau sudah masuk ke dalam rumah Tuan Edo layaknya pencuri, Pak Polisi. Harusnya kau bertamu dengan sopan. Bukan menyelinap seperti ini.” Sophia mengangkat alisnya sebelah, melipat kedua tangan di depan d**a dan sedikit mengangkat dagu. “Apa kau membawa rombonganmu lagi untuk menangkap kami? Apa kau tak kapok kami sudah pernah membunuh team mu saat di Sukabumi?” Sophia mengingatkan Deny lagi, perbuatan keji mereka. Deny tertawa lalu membuang wajah sebentar. “Bertamu dengan sopan? Untuk apa jika ujungnya kalian akan menangkapku juga. Tak a

