Aku masuk.ke dalam mobilku dan melihat dia berjalan sendirian menuju ke rumah Enigma sialan itu. Dan karena tujuanku dengan tujuannya sama, aku pun mengikuti dia perlahan di belakang. Kulihat dia sangat frustrasi dengan apa yang sudah terjadi sejak pagi ini. Hanya saja, aku tidak bisa mengatakan kalau aku kasihan padanya karena jika sekarang aku menggunakan hatiku, maka aku tidak akan bisa memberikan dia waktu untuk memahami tentang apa yang sudah terjadi di antara kami, juga tentang Yuuki. Bisa saja aku.memberikan ponsel itu padanya tadi pagi, membiarkan mereka bicara dengan Yuuki yang terus mengoceh 'Maachan', 'Maachan', dan 'Maachan'. Namun, aku bukan orang jahat yang bisa membuat dua orang yang sangat kucintai bersedih di saat bersamaan. Maka dari itu kubiarkan mereka seperti ini,

