Pagi ini aku bangun seperti biasanya, berjalan ke dapur untuk memasak sarapan. Harusnya aku bangun dan langsung berangkat ke kafe di mana ada Nora yang menungguku. Hanya saja, aku harus mengurus orang itu lebih dulu. Kulihat dia yang masih tertidur di ranjangku, hanya memakai kemeja putih kebesaran milikku sambil memeluk guling dengan wajah yang sangat tenang, seperti tidak pernah ada masalah apa pun. Kuabaikan dia yang masih tidur di ranjangnya dan berjalan menuju dapur seperti apa yang kurencanakan tadi. Kubuka lemari es di dapurku, ada beberapa butir telur dan ada sedikit sisa nasi semalam, kurasa aku akan memasak nasi goreng pagi ini sebagai sarapan kami. Aku yang sudah terbiasa masak, hanya butuh waktu sekitar lima belas menit untuk mempersiapkan hingga masakan yang kubuat jadi. Se

