"Apa yang harus kukatakan pada Kuroda -san ...?" Aku mendengkus sambil menggigit bibirku, dan menjatuhkan testpack yang baru saja kugunakan. Ini sudah ketiga kalinya dalam dua hari terakhir, aku menggunakan benda ini hanya untuk memastikan. Hanya saja, hasilnya tetap sama. Aku hamil. Meski tidak sepenuhnya. Namun, aku ingat kalau saat tahu dia akan punya adik, Yuuki menolak adiknya itu mati-matian. Bahkan, anak itu bertingkah seolah tidak pernah ada apa pun dalam perut besarku waktu itu. Meski aku tidak tahu seperti apa dia saat aku terbaring di rumah sakit, setelah anak itu diangkat dari dalam perutku. Tetap saja, aku takut .... "Ugh!" Perasaan nyeri tiba-tiba muncul dan membuatku meringis. Sebelah tanganku mencengkeram kaus yang kupakai, sementara yang lain, menggenggam testpack itu

