Part 42

2042 Kata

Mereka berdua memasuki Kafe Anggrek seperti keinginan Runi. Sandi baru pertama kali menginjakkan kaki di tempat makan bergaya minimalis. Aneka menu dari Western hingga masakan Indonesia tersedia. Pelayan juga menyambut dengan ramah kedatangan mereka berdua. Sandi berpikir Runi pasti sering datang ke tempat ini. Sebuah kafe yang sangat sangat nyaman. Runi mencari tempat duduk yang nyaman untuk berbicara berdua dengan Sandi. Ia tidak ingin ada yang mengganggunya. Sandi hanya mengekor dari arah belakang. Berusaha mensejajari langkah Runi, tetapi selalu gagal. Wanita itu seperti tidak nyaman ketika berdekatan dengannya. Sandi menghela napas perlahan, mendadak dadanya seperti kekurangan oksigen. Ingin rasanya Sandi menggenggam tangan mungil Runi. Sayangnya wanita cantik itu sedang dalam kea

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN