Hanya sekadar meminta nomor ponsel saja. Indah tidak memiliki cukup keberanian untuk menghubungi Runi terlebih dahulu. Ia hanya bisa berharap jika suatu saat Runi berbaik hati dan menghubunginya. Berharap boleh saja, tetapi harus menyiapkan mental yang kuat. Kadang harapan itu tak seindah kenyataan. Runi mungkin saya mau memberikan nomor ponselnya. Akan tetapi, untuk menghubungi Indah terlebih dahulu sepertinya sangat mustahil. Runi sempat ragu untuk memberikan nomor ponselnya. Setelah mendapatkan anggukan dari sang suami barulah ia mau memberikan nomor ponsel terbarunya. Sejujurnya, Runi tidak ingin kembali terlalu dekat dengan keluarga mantan iparnya. "Em ... Mbak Runi, boleh aku minta nomor ponselnya?" tanya Indah memberanikan diri mengatakannya pada Runi. "Ya, Ndah." Runi seger

