Katrina duduk memperhatikan Valerio yang tengah menyantap makanan di hadapannya. Gadis itu tersenyum kecut karena sepupunya itu mengabaikannya sejak tadi. Netranya memicing tajam melihat ekspresi datar yang terus ditujukan padanya. “Apa makanannya selezat itu sampai kamu bisa mengabaikan wanita cantik sepertiku di depanmu?” cibirnya.
Gerakan tangan Valerio yang sedang memotong steak pun terhenti. Ia mengangkat wajahnya sejenak, lalu mengambil gelas yang berisi anggur merah pesanannya dan menggoyangkannya dengan pelan. “Sepertinya kamu tidak terlalu sehat, Kate. Apa terjadi sesuatu denganmu?” tanyanya tanpa menoleh kepada gadis itu.
Katrina langsung mendeliknya dengan tajam. “Jangan berpura-pura! Kamu pikir aku tidak tau kalau kamu yang sudah memberitahu Kai tentang keberadaanku di aparte
