“Benne!!” teriakan di pagi hari memenuhi sebuah rumah besar nan mewah milik keluarga Calvin Anggara. Bocah dengan kulit putih, rambut hitam, pipi bulat merah tomat dan mata biru sedang asyik berlari ke seluruh penjuru rumah hanya dengan menggunakan popoknya. Anak itu sangat aktif dan cerdik, pengasuhnya hanya lengah sedikit saat akan menggantikan bajunya dan sekarang anak itu sudah kabur. Langkahnya sangat cepat diiringi tawa seperti sedang mengejek dan puas karena sudah berhasil mengelabui pengasihnya yang saat ini sedang kesulitan dalam mengejarnya. Bocah itu dengan cepat menaiki sofa dan melompat-lompat di sana. Dia menarik nafas sebentar lalu kembali berlari dengan tawa yang semakin besar terdengar, namun langkahnya harus terhenti. Sebuah tubuh besar tiba-tiba berdiri di depannya da

