Diana tidak bisa bergerak sama sekali. Yang bisa ia lakukan hanya menggeliat di dekapan Ethan. Diana membesarkan matanya dengan rona merah di wajah. Ia dapat merasakan ereksi Ethan yang membengkak. “E-Ethan...” Ethan menggeram sebelum melepaskan Diana. Ia bangun berdiri dengan santai. “Aku sudah sehat.” Dengan kesal Diana mengambil semua bantal lalu melemparkan ke arah Ethan yang sedang tertawa atas kemenangan dirinya. Tidak cukup sampai di bantal, ia melepaskan kedua sepatu haknya langsung melempar dengan barbar yang dengan cepat Ethan menghindar. Tidak ada lagi yang bisa ia lempar, Diana hanya duduk di ranjang dengan dongkol. “Hei, mau apa kau?” tanya Diana saat Ethan membuka daerah terlarang miliknya. Laci lemari bagian bawah yang menyimpan dalamannya. Dengan cepat Diana menuju Et

