Bab.156

1182 Kata

  Ketika melihat Welly melambaikan tangan padanya, Yuni bergegas berlari ke sana dan masuk ke mobil.   “Ayo jalan, Pak.” Welly menepuk kursi depan mobil taksi. Dia melihat Yuni sambil tersenyum dan berkata, "Kenapa, ada kesulitan? Kamu kelihatannya sedikit galau."   Yuni berusaha menunjukkan senyuman. Dia memegangi tangan Welly dan menggelengkan kepalanya. "Tidak ... tidak ada apa-apa. Aku baik-baik saja."   Yuni tentu tidak akan memberitahukan semua itu pada Welly.   Kerabat-kerabatnya datang untuk menagih utang. Dia berutang ratusan juta pada dua keluarga tersebut. Uang ini tentu sangat kecil dan tidak ada apa-apanya bagi Welly.   Namun, ini tak diragukan lagi adalah utang besar menurut Yuni.   Dulu saat menjadi pengamen di jalanan, pemasukan harian Yuni juga hanya puluhan ribu. Di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN