"Sebenarnya, aku berencana untuk memberi kalian hadiah, tapi aku belum sempat membelinya," ujar Ben lagi. "Bagaimana kalau setelah ini, kita jalan-jalan ke mal? Kau dan Louis boleh membeli pakaian yang kalian suka." Kara spontan menggeleng. "Maaf, Tuan Wilson. Kami sangat menghargai kebaikan Anda. Tapi kami punya agenda lain setelah ini." "Aku sudah berjanji pada diri sendiri untuk memberikan mereka hadiah, Kara. Tolong jangan membuatku merasa seperti pecundang. Semua pria harus menepati janji. Benar begitu, Louis?" "Benar!" sahut Louis sambil mengangguk tegas. “Kita harus ikut dengan Tuan Wilson ke mal, Mama. Kalau tidak, dia pasti sedih dan kecewa.” Kara tersenyum meringis. Tidak biasanya ia bingung mencari solusi. Tiba-tiba, Ben mengulurkan tangan dan menepuk punggung tangannya di

