Membutuhkan Sosok Ayah

1156 Kata

“Kamu pasti merasa kalau kita adalah satu keluarga,” timpal Louis sambil menjentikkan jari meskipun tidak berbunyi. Emily tersenyum malu-malu. Sambil merapatkan kedua tangan di atas pangkuan, ia mengangguk. “Kamu juga merasa begitu?” “Yap! Berkat Tuan Wilson, aku tahu seperti apa rasanya punya Papa. Itu sangat menyenangkan! Haruskah kita meminta Tuan Wilson untuk menjadi Papa kita?” Kara tertegun. Beban berat menghantam dadanya. Selama ini, ia mengira si Kembar baik-baik saja. Ternyata, mereka diam-diam mendambakan seorang ayah, dan mereka menyukai Tuan Wilson? Mata Kara mulai berkaca-kaca. Sementara itu, melihat wajah saudara kembarnya yang berseri-seri, semangat Emily ikut membara. “Aku yakin dia tidak akan menolak. Dia terlihat sayang kepada kita dan juga Mama. Apakah kamu semp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN