"Sayang handphone kamu bunyi," kata Tan Mey.
Ia menoleh ke meja dan memperhatikan handphone Sag yang sedari tadi berbunyi. Wanita ini mendongak dan memperhatikan layar. Ia bisa membaca dengan jelas jika itu ada panggilan masuk dari istrinya Sag. Tan mulai salah tingkah serta bersalah. Ia mendorong tubuh Sag hingga membuat laki-laki itu terkejut.
"Biarkan saja," sahut Sag.
Sag memegang pergelangan tangan Tan untuk menghalangi wanita ini pergi. Ia yang sudah panas tentu saja tidak mau di tinggalkan begitu saja. Wanita ini harus bisa memberikan kepuasan untuk Sag.
"Coba cek dulu," suruh Tan Mey.
"Tidak usah," kata Sag.
"Siapa tahu itu ibu mu," lanjut Tan Mey.
Ia sedang pura-pura, seolah tidak tahu yang menelpon Sag adalah istrinya.
"Bukan!" sahut Sag.
Sag meraih tubuh Tan Mey dan
