36. Kekesalan Roy

1580 Kata

Vano menampilkan wajah masamnya saat melihat Melodi yang lebih fokus pada pulpen di tangannya. Ketimbang dirinya yang berusaha untuk bersikap semanis mungkin pada gadis itu, tapi nyatanya. Wajah tampannya tidak semenarik pulpen sialan itu, pikirnya. Sedangkan Karan, sahabatnya tengah berusaha untuk menahan tawanya saat Melihat wajah lesu dari Vano saat ini. "Oh ayolah. Van, anggap saja kau kalah saing dariku," Ejek Karan dengan kekehan gelinya, membuat Vano menatap tajam pada sosok Karan. Sahabatnya, yang seakan begitu bangga pada dirinya sendiri padahal Karan 11 12 sama seperti dirinya. "Dek," Panggil Arvin sambil menepuk pelan jemari mungil Melodi membuat gadis kecil itu tersentak dari kebisuannya. Bahkan kini gadis itu tengah menatap fokus pada Arvin." Apa kau tidak mendengarkan ucap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN