Deon mendorong pintu perlahan, wajah cerah menandakan bahwa pagi berpihak padanya, dibumbui senyum lebar yang begitu lepas. Semua yang terjadi semalam menyisakan sensasi manis yang begitu menakjubkan, ia merasa kembali muda. Lupa akan usia yang melebihi angka tiga. Tanpa mengetuk pintu, sang lelaki mendorong penutup ruangan. Sebab, hasrat ingin memberikan kejutan di pagi hari begitu menggebuh, tangannya menggenggam kotak kecil berwarna merah maron. Sesuatu yang ia siapkan untuk Bee. Namun, keningnya mengerut ketika yang terlihat sedang duduk di atas tempat tidur bukanlah Bee, Bobbylah yang menyambut kehadiran dirinya. Ada apa ini? Jelas sekali bukan hal yang bisa membuat Deon merasa senang, seketika mengubah ekspresi di wajah. Sirat lesu, tanpa semangat juga sedikit sendu. Semua itu men

