Bab 4 Tega Kamu, Mas!

1107 Kata

"Nia, kamu dengar pertanyaanku, kan? Ngapain kamu di situ?" suara Mas Bian kembali membuatku tersentak dari lamunan. "Oh, tadinya aku mau cari-cari buku, Mas. Cuma bingung itu buku apaan kok sebanyak itu, ya?" jawabku asal. Kusembunyikan diary itu di pinggang agar Mas Bian tak melihatnya. "Itu buku kuliahku dulu. Kalau mau cari buku ke toko buku saja. Besok libur, aku bisa antar, gimana? Jangan masuk gudang ini lagi, banyak debu nanti kamu bisa sesak napas," ucap Mas Bian kemudian. Dia menatapku cukup lekat lalu tersenyum tipis. Senyum yang dulu begitu kupuja dan berhasil membuatku jatuh cinta berkali-kali, bahkan menjadikan hari-hariku lebih berwarna dan melupakan nama Syahreza, tapi kini berubah seperti seringai yang begitu menyeramkan. Aku takut semakin terluka karenanya. "Kelu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN