“Hah!!” Kouki terbangun dengan cepat dari tidurnya. Tubuhnya penuh dengan keringat, nafasnya tersengal-sengal seolah dia baru saja berlari marathon, matanya yang semula melotot kini perlahan-lahan mengecil seiring dengan kesadarannya bahwa hal mengerikan yang baru saja dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk. Kouki mengelap wajah dengan menggunakan tangannya dan menarik nafas panjang untuk menenangkan diri. Dia lalu melirik ke arah jam meja yang ada di atas nakasnya lalu kembali melihat jendela yang tertutup . kouki akhirnya bangkit dari kasur dan menuju ke arah jendela, dia menarik kain penutup jendela dan mulai membuka jendela untuk membuat sirkulasi udara yang baik di kamarnya. Kouki punya sudah bisa mulai untuk latihan sebelum dia dipindahkan ke tempat belajar yang sesungguhnya itu.

