Tubuh Sarah sepertinya masih belum bisa diajak berpikir keras. Kunang-kunang kembali datang dan membuat pandangan matanya sedikit berkabut. Caroline datang ke kamar Sarah membawakan senampan penuh berisi makanan hangat yang baru saja dibuat Ernest untuk gadis malang itu. "Kau harus menghabiskan makananmu ini dan kembalikan tenagamu," perintah kepala rumah tangga itu. Sarah menjawabnya dengan anggukkan lemah, ia ingin menolak makanan yang dibawakan Caroline karena lidahnya terasa pahit, tapi kenyataannya ia tidak berani membantah orang yang berusaha melayani dan merawatnya dengan baik. Perlahan-lahan Sarah mencoba bangkit dan duduk bersandar di ranjangnya. Ketika Caroline sudah mendekati pintu hendak meninggalkan kamar, Sarah menahannya. "Caroline, apakah kau melihat buku agenda bersa

