Biip … biip … biip. Bunyi berirama, menandakan detak jantung wanita yang sedang terbaring pulas di sana. Dia tidak tidur, hanya kehilangan kesadaran yang membuatnya harus memejamkan mata. Beberapa kabel terpasang pada tubuhnya, mulai dari kabel yang di kepalanya, di badannya, selang di tangannya, dan juga di hidungnya. Dua orang masih menunggu di sana, satu adalah seorang pria yang senantiasa menengok ke dalam melalui jendela. Pria itu, sejak pertama kali sang wanita dirawat, dia bahkan masih belum pernah meninggalkan rumah sakit sama sekali. Tidak sekalipun baik mata dan pikirannya berpaling dari wanita yang tengah tak sadarakan diri itu. Sementara, seorang lagi, wanita yang menemaninya adalah nenek mereka. Yang baru saja datang karena menggantikan Risa yang baru saja pulang. “Ndra,

