Rania memakaikan selendang putih pernikahan kepada sang pengantin yang sudah duduk berdampingan, Dibalik selendang itu Anggun terduduk diam dengan hati tak menentu, ia sungguh tegang dan deg deg-an, pernikahan yang dulu ia inginkan akan tercapai namun pernikahan yang cukup berbeda yang tak pernah terfikir di benaknya sebentar lagi akan dimulai "Saya terima nikah dan kawinnya...." Ucapan sakral itu baru saja selesai diucapkan Adipati, pernikahan sederhana dirumahnya hanya disaksikan beberapa orang sesuai permintaan sang pengantin perempuan. Semua mengucap sah setelah saksi mengucapkannya. Sang penghulu memimpin doa, setelah doa selesai Anggun langsung memeluk Rania yang duduk disampingnya, memeluk erat sahabat yang kini sah menjadi madunya, "Selamat Anggun sayang, jadi istri yang shol

