“Ah!” Ketika Yang Lei melihatku, mata Phoenixnya mendadak berkilat dan melotot lebar. Gadis itu tanpa sadar melompat dari sofa. Kedua tangannya memegang bantal sambil melihatku dengan waspada. “Siapa kau? Cepat keluar, atau aku panggil polisi!” Di ujung bibir tipis milik Yang Lei masih terlihat sisa makanan. Dia terlihat polos dan menggemaskan. Melihat anak gadisnya berteriak, Profesor Yang buru-buru memakai sendal rumah dan berjalan dari pintu masuk. “Xiao Lei, dia adalah mahasiswaku, Wang Kai.” Setelah penjelasan singkat, Profesor Yang memunguti pembungkus keripik kentang yang bertebaran di sofa sambil berkata, “Sudah berkali-kali Mama ingatkan jangan makan terlalu banyak keripik. Nggak sehat, lho!” Walaupun Profesor Yang sudah menjelaskan bahwa aku adalah muridnya, hal ini tidak mem

