Bab 6: Wanita Bernasib Sama

1033 Kata

Aku mengeluarkan arak gosok dari kulkas dan duduk di sofa. Berbekal pengetahuan dari kuliah kedokteran, pertama-tama aku mengurut betisnya. Ketika telapak tanganku menyentuh betis kakak ipar, jantungku berdetak lebih cepat lagi. Walaupun pernah terjadi suatu hal indah yang tak dapat dilukiskan antara aku dan kakak ipar sebelumnya, tapi karena saat itu adalah malam yang gelap, aku tidak bisa melihat dengan jelas. Lagipula kakak ipar selalu memimpin, jadi aku sama sekali tidak punya kesempatan untuk balik menyentuhnya saat itu.  Tapi kali ini, aku berada dekat sekali dengan kakak ipar. Dia agak malu-malu. Pipinya yang halus langsung merona. Dia terlihat menawan dan mempesona. Aku pun juga mulai malu-malu. Bahkan dengan jelas aku merasa tanganku mulai gemetar.  “Sebenarnya bukan masalah bes

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN