Oh Tuhan, Yang Lei ini benar-benar menganggap aku sebagai orang yang mengejar mamanya, jadi seenaknya main perintah saja. Tanpa pikir panjang, aku langsung memprotes, “Aku tidak boleh jalan-jalan. Aku punya hal lain yang harus kukerjakan. Kalau Profesor pulang, kau bilang saja aku pulang duluan.” Setelah itu aku berdiri dan pergi. Tapi tiba-tiba Yang Lei memeluk pinggang dan menahanku di sofa. Dan supaya aku tidak bisa melepaskan diri, si cantik mungil nan seksi ini langsung duduk di atasku. Tubuhnya yang seksi, hangat, dan menggairahkan itu kini menyentuhku. ‘Adikku’ langsung berdiri, hanya saja aku tidak tahu apakah p****t kecil Yang Lei dapat merasakan tengah ditahan oleh sesuatu. “Nah, sekarang apa yang akan kau lakukan? Mama bilang padaku, kau harus tinggal di sini sampai benar-b

