Aku sudah menghubungi beberapa orang, temanku dan juga teman Diko. Tepi sebagian besar temanku tidak bisa bahkan dengan terang-terangan menolak permintaan ku. Huft, aku sudah bingung mau melakukan apa. "Pak, belum bisa sama sekali ya?" Tanyaku. Sopir Oma menggeleng, begitu pun juga dengan Siti. Kasihan mereka berdua, sudah lelah melakukan berbagai cara. Pernah berpikir untuk kembali menghubungi Diko, mengabaikan ego yang tidak penting ini. Daripada berlama-lama dalam masalah dan tidak bisa pulang secepatnya. Pasti Oma sudah menunggu kain rajutnya sedangkan kami berada dalam masalah di sini. Tiba-tiba ponselku berbunyi. Tanpa melihat nama, aku langsung mengangkat panggilannya. "Iya, halo? Sepertinya saya tidak bisa ke tempat Anda. Saya minta maaf. Tiba-tiba saja mobil yang saya gunaka

