Paket Sarapan dari Bimo

1311 Kata

Selama perjalanan ke kantor, mood ku sangat tidak bisa di kendalikan. Saking kesalnya dengan kedekatan Diko dengan ibunya Zeline, membuatku ngambek tidak jelas dan lebih memilih untuk duduk di belakang, sendirian. Alhasil, apa yang aku lihat sekarang?. Diko dan Zeline asik mengobrol sedangkan aku dianggap angin lalu oleh mereka. Sangat menyebalkan, untuk keduanya. Sempat berpikir untuk mencoba hal lain seperti main game, membuka media sosial yang biasanya selalu membuatku lupa waktu, bahkan sampai selfie, semuanya terasa tidak berarti. Pemandangan keakraban mereka ada di depanku dengan jelas. Padahal kalau di pikir-pikir, mereka berdua adalah mantan. Kenapa masih begitu akrab?. Aku teringat dengan kalung yang sekarang terpantri dengan rapi di leherku, membuatku teringat pula pada Bimo. K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN