Keduanya masih memakai piyama. Keduanya sudah duduk manis di kursi masing-masing, menatap sajian sarapan yang telah disiapkan oleh para asisten rumah tangga. Keduanya belum mandi karena hari ini mereka kesiangan, mereka bolos sekolah. Keduanya ... ah, tak hanya mereka, tapi semuanya. Mereka semua masih dirundung duka atas kepergian Mama. Papa baru saja bergabung dengan mereka di meja makan ini. Papa terlihat sudah rapi dengan pakaian kantor. Ia terlihat jauh lebih segar dari pada kemarin, meskipun kedua matanya terlihat masih bengkak, dan wajahnya sembab. Theo mengucek matanya bosan, sedangkan Elang menguap lebar. "Ayo, siapa yang mau mimpin doa pagi ini?" tanya Papa seraya tersenyum, berusaha bersikap senormal mungkin, tak ingin memperlihatkan sisi rapuhnya pada si

