Theo memeluk pinggang Chico dengan nyaman. Menikmati posisinya yang sedang duduk di boncengan sepeda. Membiarkan si Pemilik sepeda bersusah payah mengayuh berat tubuh mereka berdua. Tapi Theo cuek. Dulu Chico sudah pernah ia bonceng. Sekarang gantian Theo minta bonceng, dengan alasan ia masih sakit. Toh berat badannya sudah turun banyak. Seharusnya kalau Chico benar-benar laki-laki, ia tidak akan keberatan sama sekali. "Lo tuh, kelihatannya aja kurus! Tapi kok masih berat banget! Kebanyakan dosa looooo!" Chico mengungkapkan serentetan keluhan. "Heleh, lebay! Gue waktu itu berhasil bonceng lo sampek studio Oom Candra. Padahal jelas-jelas lo lebih berat dari gue. Masak lo kalah sama gue? Yoooook, genjot terooosssss!" Theo sukses membalaskan dendam kesumatnya. "

