7

1665 Kata

Aku mengantarkan Alya pulang dengan pemaksaan. Jika saja dia tidak keras kepala seperti ini, aku pasti sudah menandainya sebagai pacarku (pura-pura). Aku baru sadar jika Alya memiliki sifat keras kepala seperti ini. Dibalik penampilan feminin dan kakunya, dia punya sikap yang jauh dari perkiraanku. Sepanjang perjalanan, hanya suasana hening yang berada di sekitar kami. Aku sendiri tidak merasa risih dengan suasana ini namun perempuan di sebelahku membuatku risih. Wajahnya kesal menahan emosi. Aku bukan tipe cowok yang gampang akrab dengan perempuan jadi kubiarkan saja. Namun melihatnya seperti itu lama-lama mengaburkan konsentrasiku pada kemudi. Demi Tuhan aku paling nggak suka melihat perempuan membangkang seperti ini. "Berhentilah memasang wajah seperti itu." Tegurku. Alya hanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN