Kegundahan Hati Mahapatih Gundiwa

1082 Kata

Jasad-jasad tersebut ditumpuk di sebuah gerobak pedati. Karena pada saat itu, jasad-jasad para prajurit tersebut akan dibawa ke perbatasan, hendak ditunjukkan langsung kepada pihak pemerintah kerajaan Selat Balinga sebagai tanda bahwa Prabu Wisesa Darmawangsa telah bertindak tegas terhadap para prajurit yang dianggap telah melakukan kesalahan. Sebelum berangkat ke perbatasan, Senapati Gundara menghampiri ayahnya—Mahapatih Gundiwa yang tengah berdiri di depan pintu gerbang istana. "Mohon maaf, Ayahanda. Aku terpaksa harus mengambil langkah seperti ini, aku dan para prajuritku telah membunuh dua belas orang prajurit tidak bersalah," ujar Senapati Gundara. "Sungguh malang nasib para prajurit itu," desis Mahapatih Gundiwa sambil menarik napas dalam-dalam. "Memang mereka itu sudah melakukan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN