Wiratama Diangkat Menjadi Senapati

1019 Kata

Abdul Malik segera menghampiri Senapati Naluka yang sudah berada dalam pangkuan Panglima Ranubaya. Kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi, kecil kemungkinan dia dapat bertahan karena perutnya yang tertusuk pedang Panglima Ranubaya terus mengeluarkan darah. "Maafkan kami, Senapati," ucap Abdul Malik lirih. Senapati Naluka tersenyum, dengan suara terputus-putus ia berkata, "Kalian tidak salah, justru akulah yang bersalah," desis Senapati Naluka. "Aku mohon jika aku meninggal, kuburkan jasadku secara Islam dan ganti namaku dengan nama Islam!" pintanya kepada Abdul Malik. "Kau sudah Muslim, karena kau sudah mengucapkan dua kalimat syahadat. Namamu sekarang adalah Husein. Kami akan memakamkanmu di tanah Amarta Yaksa, istri dan anak-anakmu juga akan kami jemput untuk tinggal di istana keraj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN