Braakk! Aga langsung membuka pintu Apartemennya dengan kasar, terlihat napasnya masih memburu, ia benar-benar merutuki kebodohannya yang melupakan keberadaan sang kekasih di Apartemennya. “Candy?” “Queen?” “Sayang!” Panggil Aga sambil menyusuri ruangan demi ruangan di Apartmen nya. Namun, Aga tidak menemukan Candy dimanapun. Hingga saat ia sampai di ruang tengah, ia melihat Candy yang sudah meringkuk di lantai sambil memeluk lututnya. Agapun langsung bergegas untuk mengangkat tubuh Candy dan memindahkannya ke kamar. “Maafin aku,” gumam Aga lirih sambil menciumi pucuk kepala Candy. Jam sudah menunjukkan pkl 22:34 wajar bila Candy sudah tertidur, namun Aga benar-benar sangat merasa ersalah kepada Candy. Dan juga, Aga mencari keberadaan dua sahabatnya yang tak juga berada di Apartm

