Pertemuan Singkat

1066
Suasana di stasiun kereta api, pagi ini tidak terlalu ramai. Tampak sejumlah calon penumpang yang duduk-duduk di tangga peron menunggu datangnya kereta api. Hal itu membuat kondisi stasiun tak terlihat rapi. Adapula calon penumpang yang duduk di lantai area lorong sekitar peron, sedang asyik wara-wiri dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Diantaranya adalah tiga orang pemuda yang akan menuju ke Ibu Kota untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Ya maklum mereka beda profesi. Ada yang menjadi Polisi, Dokter dan yang satunya Pengacara. Keakraban mereka dimulai, setelah berkenalan sebelum kereta api tiba. Tiga pemuda itu saling memperkenalkan dirinya masing-masing. Bahkan mereka asyik bercengkrama satu sama lainnya. Yongki Sanders (Yongki) Seorang Dokter Spesialis Bedah Umum di Rumah Sakit Putra Bahagia. Ia berusia 28 tahun. Hampir kurang lebih dua tahun, ia menjalankan tugasnya sebagai dokter ahli bedah. Sampai-sampai ia tidak bisa mengatur waktunya untuk mencari pasangan hidupnya. Tidak heran jika, kedua orang tuanya ikut andil dalam masalah asmaranya. Karena Mahardhicka (Dhicka) Seorang polisi berjenjang Bintara dan berpangkat Brigadir Polisi Satu (BRIPTU). Ia dipindah tugaskan oleh atasannya, untuk bertugas di wilayah kota besar. Tepatnya di kota Petra. Dan ini kesempatan dirinya untuk bertugas semakin lebih baik. Ia berusia 29 tahun dan memiliki seorang ibu serta memiliki seorang adik perempuan, yang masih duduk di bangku SMA. Mereka sangat menyayangi dan sangat perhatian. Sementara, ayahnya sudah lama tiada. Moreno Farendra (Reno) Seorang Lulusan Fakultas Hukum, yang sedang magang di kantor Advokat Kota Petra. Ia berusia 27 tahun dan mempunyai adik laki-laki yang masih duduk di bangku SMA. Sementara, orang tuanya sering sibuk di dunia kuliner. Namun tidak menyurutkan usaha mereka untuk menyemangati anak-anaknya. Mereka tetap mendukung dengan segala aktivitas anak-anaknya. Saking asyiknya bercengkrama, mereka tidak sadar jika kedatangan kereta api sudah telat dari jam biasanya. Namun, mereka tetap bersenda gurau dengan santainya. "Eh, bukan kah kita sama-sama pergi ke kota Petra? Bagaimana kalau pergi ke sananya barengan," tutur Reno. "Ide bagus. Lagian aku juga belum begitu paham dengan daerah Petra," timpal Dicka. "Okelah, kalian bisa ikut aku kesana. Dan kalian tidak usah memikirkan tempat tinggal. Kebetulan, rumah sewaku, tempatnya begitu luas. Cukuplah untuk kita bertiga, mungkin ber-lima juga cukup," ujar Yongki. "Okelah setuju," ucap mereka serempak. "Tapi jangan lupa, bayar sewanya dibagi tiga yah," Canda yongki sambil tertawa kecil. "Ahhsyiapp Bos," Sahut mereka berdua sembari tertawa. Yongki pun ikutan tertawa dengan mereka berdua karena candaannya. Sementara di kejauhan, nampaknya seorang wanita, sekitar 29 tahun-an. Sedang menggendong baby perempuan. Yang berusia kira-kira sekitar delapan bulan-an. Baby itu lucu dan menggemaskan. Wanita ini sudah datang lebih awal dari mereka. Dan terlihat, ia sedang asyik di tempat duduk sambil mengajak baby itu bermain. Namun, kondisi wanita itu terlihat pucat, seakan terlihat sedang tidak enak badan. Tidak lama kemudian, tiba lah kereta api datang, dan semua penumpang langsung bersiap-siap untuk memasuki kereta api itu. Setelah berada di dalam kereta "Mas, bisa minta bantuan tidak? Buat mindahin tas ini ke atas," pinta wanita itu kepada Dicka sambil menunjuk ke bagasi kereta. Kebetulan para pemuda itu, tepatnya Dicka, baru masuk dan berpapasan dengan wanita itu. "Ohh, baik Mba," jawab Dicka. Dicka pun langsung bergegas mengangkat tas milik wanita itu. dan menyimpannya dengan hati-hati. Tidak lama kemudian, kereta api pun berbunyi untuk siap-siap berangkat. Semua penumpang duduk dengan tertib dan kereta pun melaju dengan cepat. Suasana di dalam kereta begitu tenang hanya terdengar suara gemuruh mesin kereta yang sedang melaju. Tiba-tiba, baby yang duduk dipangkuan wanita itu menangis. "Kimmy Sayang. Sebentar ya Nak, ibu buatkan s**u dulu," ucap wanita itu resah. Ya nama baby itu adalah Kimmy. Baby yang pintar, montok, matanya bersinar dan rambutnya ceriwis seperti rambut jagung yang mulai tumbuh. Bayi itu sungguh cantik dan penuh energik. Para pemuda itu, sesekali menyapa Kimmy, karena gemes dan lucu. Apalagi duduknya berdekatan, mereka sangat senang melihatnya. Ketika wanita itu akan membuatkan s**u, Ia meminta bantuan kepada salah satu pemuda didekatnya, kebetulan yang dekat dengan Kimmy adalah Reno. Makanya wanita itu menitipkannya kepada dia. "Mas, maaf ya minta tolong sebentar, boleh? Buat gendong baby ini, soalnya aku mau buatkan susunya dulu," ucap wanita itu sambil menoleh ke arah Reno. "Ohh, oke mba dengan senang hati," ucap Reno sambil menyodorkan tangannya untuk menggendong baby Kimmy. Wanita itu pun langsung bergegas untuk membuatkan susunya. "Lucu banget bayinya," ucap Dicka sambil elus-elus pipinya. "Ishh, jangan pegang-pegang tanganmu penuh kuman," cetus Reno. "Dasar pelit," sambung Dicka. "Ren, kamu udah pantes deh jadi seorang ayah," ucap Yongki dengan senyum pamungkasnya. "Ishh, apaan si, aku belum siap lah jadi seorang ayah. Kerjaan aja masih magang, gaji belum tentu dapetnya berapa," tukas Reno menyunggingkan bibirnya. "Yups betul! Mending happy-happy aja dulu. Cari uang yang banyak, soal perempuan gak usah dicari. Kalo kita sudah mapan nanti juga datang dengan sendirinya." ucap Dicka serius. Mereka pun asyik ngobrol dan bercanda haha-hihi bersama baby Kimmy. Baby itu pun ikut senang dan ikut ketawa ngekek. Ya maklum ngekek nya seorang bayi adalah hal paling lucu sedunia. Ketika wanita itu sudah selesai membuat s**u buat baby itu, tiba-tiba saja sesuatu terjadi menimpa dirinya. Ia merasakan sesuatu yang aneh pada dadanya. Dan merasakan sakit yang sesak namun ia tahan. Tapi, rasa sakit itu sungguh tidak tertahankan oleh dirinya. Brugghh Akhirnya ia pun tumbang, dan terjatuh menimpa ke salah satu penumpang yang ada dihadapannya. Sontak saja semua penumpang kaget. Sementara, botol s**u yang sudah terisi juga terjatuh mengelinding ke bawah kursi yang ada di kereta. Dan Wanita itu langsung meringis kesakitan. "Aduh!" ucapnya sambil memegang dadanya yang sesak. "Ehh, tolongin dia cepat!" sahut salah satu penumpang lainnya. Semua orang-orang yang ada di kereta itu pun ikutan panik, ricuh, dan berisik. "Ada apa ini! Ada apaa?" timpal yang lainnya. Dicka Dan Yongki pun kaget juga dan panik lalu menghampiri wanita itu. Sementara Reno yang sedari tadi menggendong baby Kimmy juga ikutan panik. Dan untungnya baby Kimmy tidak menangis lagi, malahan seperti sedang ngantuk. "Mbaa, apa yang terjadi? Kamu baik-baik saja kan?" ucap Yongki sambil jongkok dan memegang tangannya, untuk mengecek denyut nadinya. Tiba-tiba wanita itu pingsan dan tidak sadarkan diri. "Mbak, bangun Mbak!" teriak Yongki. Dengan rasa tidak percaya, dan dengan apa yang telah terjadi sekarang ini, Yongki menghela napasnya dalam-dalam. Ia sungguh syok, karena wanita itu sudah tidak bernyawa lagi. "Dia baik baik saja kan, Ki?" sahut Dicka cemas. Sementara para penumpang lain masih ricuh dan hal ini membuat bising di dalam kereta api. "Innalilahi wainna ilaihi rojiun," ucap Yongki dengan lirih. "Apa?" ucap Dicka kaget. Ia sungguh tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. BERSAMBUNG
신규 회원 꿀혜택 드림
스캔하여 APP 다운로드하기
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    작가
  • chap_list목록
  • like선호작