bc

Jalan Hidupku

book_age18+
1.4K
FOLLOW
22.3K
READ
bitch
maid
sweet
mxb
multi-character
multiverse
virgin
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

"Tuan Darka memutuskan untuk mempercepat pernikahan dan itu akan di lakukan besok pagi, setelah itu, kamu akan di bopongnya pergi dari sini.” Ucap Mamih getir. Dia belum siapa bila harus berpisah dengan anak kesayangannya ini.

Deg! Jantung May langsung berdegup kencang. Dia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang di lakukan Darka. Dia selalu saja seenaknya dengan apa yang dia mau. Dia kira uang segalanya! Tangan May sedikit terkepal dan hatinya bergejolak marah. Tadi Memakinya sampai May di turunkan di jalan, tapi sekarang malah berkata mau nikah cepat! Dasar laki-laki jahat! Rutuk May dalam hati.

“May, haruskah Mamih__” May langsung menggeleng dan memegang tangan Mamih yang masih menangkupnya. Dia meremas tangan itu memberi kekuatan di sana walaupun dia tidak tahu harus berbuat apa. Sebab dia pun sedih bila harus berpisah.

“Kalau memang itu yang Tuan Darka inginkan, May siapa. Mungkin Tuan Darka tidak mau lama-lama menjauh dari May jadi dia mempercepat pernikahannya.” Ucap May sambil memberikan senyuman.

chap-preview
Free preview
saya berikan satu M!
May, wanita berusia 20 tahun, sedari kecil harus terbiasa dengan hal yang berbau asusila di lingkungannya. Mulai dari pelecehan, s*x, pemerkosaan, sampai yang namanya barang-barang terlarang. Semua jadi pemandangan yang selalu dia tonton secara gratis selama dia hidup di dunia. Miris, pastinya. Tapi inilah hidup. "Maaay, Lo di panggil Mamih tuh!" "Yaaa, baru juga mau makan!" May cemberut tapi tetap pergi. "Mau apa sih Maaam, lagi mau makan, nih!" May menepuk perutnya yang rata, "Dari pagi aku belum makan. Katanya harus jaga kesehatan, supaya Mamih enggak kena rugi. Tapi iniii..." "Udah, udah! Kamu ini ya, selaluuu saja, membuat Mamih jadi merasa bersalah. Soal makan, kamu bisa lanjutkan nanti. Tapi ini sangatlah penting." Mamih menarik tangan May supaya dia duduk. May menghembuskan nafas kasar. Wajah di tekuk, dengan malas duduk sambil menaikan kedua kaki ke atas kursi, seenaknya. Menjadikan paha atasnya terlihat dan menggoda bagi semua orang. Bagi May, mereka yang ada didepannya hanya makhluk astral yang kasat mata. Sehingga dia tidak memperdulikan laki-laki yang berparas bak raja keluar dari kayangan saking cakepnya. Dia tengah menatap May dengan wajah tidak sukanya dengan apa yang May lakukan. Namun bagi May, itu tidaklah penting karena dia bukan siapa-siapa. Jadi, "Terserah aku. Kamu bukan siapa-siapa!" Malahan dengan beraninya May menatap kembali sang Raja. May dapat melihat kalau dia seorang yang kaya raya walaupun dengan pakaian sederhana. "Maaaay," Mamih memanggil dengan nada memperingatkan karena May terus menatap laki-laki di depannya. Namun, May tidak merespon. Akhirnya Mamih jengkel dan kesal. Dia berdiri dan bertolak pinggang, "MAAAY!!" keluar sudah teriakan Mamih yang sangat ditakuti penghuni rumah. "Eh, iya. Ada apa Mam?" tapi May malah cengengesan sambil menggaruk kepala. "Kamu itu, ya!" Mamih hendak menampar May, karena dari sekian wanita yang dia punya, hanya May yang selalu berani menentangnya. Sekian wanita? Yah. itu benar. Mamih adalah orang yang selalu senang menampung anak-anak yang di tinggalkan orang tuanya. Sebab itulah ladang penghasilan yang akan membuat dia kaya. Menjual belikan bayi? Tidak, itu tidak Mamih lakukan. Tapi, Mamih urus sendiri, seperti pada anak sendiri dan dibantu orang-orang yang bekerja di sekitarnya kira-kira 20 orang lebih. Setelah besar, itulah ladang yang akan membawa Mamih dalam kekayaan karena mereka akan bekerja menjadi wanita penghibur selama-lamanya, sampai mereka bisa membayar uang ganti rugi selama Mamih mengurus mereka. Kejam! Ya, itu memang kejam. Tapi di bandingkan dengan orang yang membuang anak seperti May dan yang lainnya, merekalah yang paling kejam, dan mamih yang paling baik, karena adanya Mamih, mereka bisa merasakan bernapas dan melihat dunia walau tidak seindah anak lainnya. "Tuan?" Mamih menatap orang yang tadi May perhatikan karena dia menghalangi apa yang hendak Mamih lakukan. "Saya tidak suka, kalau ada kekerasan di depan mata." Tuan itu menatap Mamih dan melihat May dengan pandangan yang meremehkan, seperti berkata, "Dasar jalang tidak tahu berterimakasih!" Melihat itu, May berdiri dan menatap sang tuan kaya raya. Satu tamparan yang cukup keras, May layangkan pada pipinya sendiri, sampai terasa sakit dan panas, darah pun keluar dari mulutnya "Tuan tidak usah sok menyelamatkan saya, bila dalam hati Tuan saya hanya seorang jalang! lagian kenapa harus repot-repot menolong." May mendekat pada Mamih. "May minta maaf. Sebagai tebusannya, semua yang Mamih perintahkan akan May setujui. May pergi, ya. lapar." "May, jaga sikap__" Satu acungan tangan dari sang Tuan, membuat Mamih terdiam. "Aku menginginkannya. Berapa__" "Maaf Tuan, tapi saya__" "Satu M, satu M yang akan saya bayar untukmu. Apa itu kurang?" sang Tuan menatap Mamih yang terlihat enggan. "Sebenarnya__" "Saya tidak butuh penjelasan, Ya atau tidak!" sang Tuan benar-benar mendesak Mamih. "Maaf Tuan Darka, apa bisa saya__" "Satu hari, saya memberi waktu padamu satu hari untuk berpikir. Tapi__," sang Tuan melihat wajah Mamih, "Aku tidak suka penolakan." Setelah itu dia pergi bersama semua bawahannya. Darka Ikanta, itulah nama orang yang menatap May dari tadi. Dia adalah salah satu orang yang menjadi pelanggan tetap di usaha Mamih. Setiap hari atau paling lambat 3 hari sekali dia selalu meminta perempuan muda pada Mamih, tapi dengan kualitas yang super berapapun bayarannya. Mamih termenung, bukan karena dia tidak tergiur dengan penawaran Darka, tapi ini May, orang yang selalu menjaganya. Walau pun May suka menentang, tapi hanya dia yang memperlakukan Mamih dengan baik seperti ibu kandung sendiri. Selama ini May tidak pernah Mamih dijajakan pada siapapun, makanya dari sekian banyak wanita hanya May seorang yang masih mempunyai segel di belahan pahanya. "Maam, kenapa?" May mengagetkan Mamih yang sedang duduk di kasur. "Kata yang lain Mamih belum makan, jadi aku siapkan ini untuk Mamih." May menyimpan satu piring nasi beserta lauk-pauknya di wadah terpisah. Satu pukulan di b****g May terima, "Ini tuh, gara-gara kamu. Mamih jadi lupa akan makan!" "Lah, ko May_," May melotot melihat Mamih, "Apa karena si Sombong itu!" Satu pukulan kembali dirasakan, "Maam, jawab jujur, apa karena si sombong itu!" Mamih menghembuskan nafas, menatap May dan mengangguk. "Dia memberikan penawaran yang cukup besar padamu. lebih dari satu M." "Apa!" May melotot, "Hanya satu M lebih! Dasar tua Bangka pelit!" Mamih menatap May dengan sedih. Dia memeluk May dan mengusap punggung, "menangis lah, bila itu membuatmu tenang." May akhirnya menumpahkan kesedihan, dalam pelukan. "Jangan, jangan pernah berpikir untuk memberikan May pada orang itu, Mam. May belum bisa." Mamih menghembuskan nafas perlahan, "tapi saat ini Mamih butuh uang May," May tertegun mendengarkannya, "jadi, Mamih_" Sekarang Mamih lah yang menangis, "Memang berat Sayang, tapi Mamih butuh uang itu." Mamih mengusap wajah, dan membingkai wajah May, "Mamih butuh sendiri. kamu bisa pergi sekarang?" May berdiri dan pergi berlari ke kamarnya. Dia menumpahkan kesedihan di sana. Dia marah dan benci hidupnya. "Kenapa kalian lahir kan akuuu!" May menjerit, membuat semua orang merasakan kesedihannya. Mamih pun ikut merasakan kesedihannya, "Mamih harus bagaimana, May. Kamu itu permata yang Mamih miliki dan juga bukanlah anak sembarangan." Mamih mengusap sebuah foto yang sudah usang termakan usia. inilah saksi bisu tentang hidup May yang sampai saat ini terus Mamih rahasiakan dari semua orang terkecuali orang itu. "Apa yang harus Mamih katakan, pada mereka bila Mamih memberikan kamu pada Tuan Darka, May. akankah mereka marah, atau kah senang karena pada akhirnya kamu bisa keluar dari sini dengan tidak biasa." Mamih bermonolog dan kembali menangis. Dia harus segera memberi jawaban, untuk hari esok. ****

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

Broken

read
6.3K
bc

Fake Marriage

read
8.5K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

Long Road

read
120.6K
bc

Tuan Bara (Hasrat Terpendam Sang Majikan)

read
110.8K
bc

Marriage Agreement

read
590.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook