bc

Username: doublekey

book_age12+
35
FOLLOW
1K
READ
family
goodgirl
student
drama
humorous
highschool
first love
like
intro-logo
Blurb

X-2 SMA Garwitan membawa Kiran pada teman lama yang tidak ingin ia temui, Janu. Anak laki-laki yang menjadi sumber masalah saat sekolah dasar ini adalah tuan dari setiap tulisan yang ia posting di sosial media.

Janu tidak tahu, jika tulisan adalah bagaimana cara Kiran berteriak. Sedangkan gambar adalah bagaimana cara Kiran memberitahu, perihal mereka yang ada di masa lalu. Hingga Lami, teman yang sebelumnya tidak pernah Kiran punyai, membagikan serpihan kenangan suram Kiran ke anak kelas. Menghadirkan Janu yang salah paham dengan mengira jika Kiran menyukainya. Apa kata Kiran, Janu memang bodoh. Seperti yang selama ini ia tuliskan pada sebuah akun dengan username: doublekey.

"Lo sekarang emang gini, ya?"

"Apanya?"

"Jutek banget sama gue."

chap-preview
Free preview
Prolog
Putih biru sudah terlipat rapi di dalam kotak, tersimpan di bagian lemari paling bawah. Ia berbalik membelakangi kotak kayu bercermin, sekali lagi menyusuri kamar. Memastikan sudah tidak ada lagi barang lama yang tertinggal.  Pandangannya terpaku pada lipatan kemeja, tersimpan apik di atas selimut yang menutupi sebagian ujung kasur. Tanpa menyentuhnya pun ia tahu, itu seragam baru. Berbarengan dengan air mukanya yang terlihat tidak bersemangat, helaan napas berat terdengar. Tidak ada yang perlu disalahkan. Kehendaknya sendiri untuk tidak memilih antusias dalam menghadapi tahun ajaran baru. Rasanya, risau. Bahkan ia merasa tidak siap barang menyentuh setelan putih abu, karena itu ia memilih takacuh.  Ia beranjak mendekati balkon kamar, menarik daur pintu yang sudah seminggu ini tidak dibuka. Baru kali ini dia bersedia menyempatkan diri untuk memandang langit lebih lama. Merasakan desiran bulan April yang sebelumnya tak pernah ia acuhkan seserius ini. Seperti disapa. Dunia rasa-rasanya sedang memberikan separuh tempatnya untuk dia.  Dingin, namun betul-betul melegakan. Seakan mendobrak kardus sempit tanpa udara, berlari keluar, dan merasa terlahir kembali. Lantas tersadar akan kenyataan hidup yang ternyata tidak semenyesakkan itu. Namun, semakin lama memandang, jutaan kunang-kunang yang sebelumnya hadir, satu per satu pupus terbujuk bara api. Menyisakan ruang pahit yang meredup bersama kepulan asap. Kenapa di atas sana, tampak lebih gelap dari yang terakhir ia ingat? Hanya orang-orang yang bisa bertahan lama berdiri di bawah mendung, untuk melihat Kiran, mengenal dia. Namun, tidak pernah ada yang bersedia. Remaja adalah kebahagiaan, orang yang terjebak dalam bayang-bayang kesendirian seperti Kiran hanya akan menjadi seseorang yang terasingkan di sana. Warna dia, berbeda. Warna yang akhir-akhir ini ia torehkan secara diam-diam di sosial media. Warna serupa ini, Dia membenci jam istirahat. Akan sangat rela baginya, untuk menukar jam istrihat dengan menyelesaikan dua bab soal Matematika. Seperti tempo hari. Hingga dia berkeringat. Hingga dia menelan ludahnya sendiri saking tidak kunjung membuka rapatan bibir. Tidak menelan apa pun, juga tidak ada yang mengajak bercakap. Mungkin, mereka bingung. Mungkin, mereka yang masih bermerah putih belum mengenal rasa berempati. Mungkin, mereka takut diperlakukan sama. Mungkin, mereka tidak tahu jika dia tertekan. Mungkin, adalah alasan yang ia bawa untuk terus-terusan berusaha baik-baik saja. Iya, di bawah kata mungkin. Karena salah satu dari mereka, hingga hari ini, tidak ada yang pernah mengungkit. Seolah tidak pernah terjadi. Semuanya sudah usai, tapi dia tidak pernah bisa terlepas. Hanya ia yang tidak bisa keluar dari sana. Ia terus-terusan merasai kesendirian. Itu semua karena satu hal, kepayahan. Bukankah, ini sangat adil? Ada yang datang menghampiri kala itu. Sangat-sangat jauh dari hari ketika ia dikucilkan secara terang-terangan. Seseorang itu bertanya, "Ayo, ikut nggak?" Dia yang malangnya masih dikendalikan kesan silam, dan hanya bisa duduk sendiri tatkala teman sebangkunya tidak hadir, memilih menggeleng. "Oke, aku keluar, ya?" Dia yang payahnya tidak bisa menyampaikan apa kata hati, padahal sekadar mengatakan, "Tunggu," dia yang payahnya tidak bisa bergerak leluasa, padahal sekadar berjalan mengikuti, memilih mengangguk. Dia, kembali sendiri. Cemas, takut, khawatir. Ada kala itu. Tapi, belum ia sadari. Yang ia tahu di hari ini, dirinya tidak pernah merasa nyaman ketika sendiri. Ponsel bukan alasan. Hanya tameng saja. Iya bukan iya. Hanya tidak bisa menahan untuk tetap bersama. Kamu yang menghampiri, kenapa? Apa aku yang sendiri sebegitu nyata? Enam disukai. Nol komentar. [] ««.•»» Kutipan desk karakter di Username: doublekey Kiran Kamala Hanya orang-orang yang bisa bertahan lama berdiri di bawah mendung, untuk melihat Kiran, mengenal dia. Namun, tidak pernah ada yang bersedia. Remaja adalah kebahagiaan, orang yang terjebak dalam bayang-bayang kesendirian seperti Kiran hanya akan menjadi seseorang yang terasingkan di sana. Warna dia, berbeda. «•» Januar Ibkar Bila diperhatikan lebih lama, Kiran itu menarik. Walau tidak cantik-cantik amat. Kulit dia putih, kelopak matanya tidak kelihatan, bahkan bulu matanya tidak seberapa panjang, tapi alis Kiran tebal. Menariknya Kiran di mata Janu, Kiran itu tidak berisik, beda dari cewek-cewek yang ia kenal. Sayangnya, Kiran jutek setinggi langit ke tujuh. Bahkan jauh ke luar hingga bimasakti. «•» Lami Lami, cewek yang memiliki karakter versi jungkir baliknya Kiran adalah anak yang satu minggu ini menempati kursi di sebelah Kiran. Itulah alasan kenapa Kiran masih sungkan pada Lami, cewek ini sanggup menguasai atensi seluruh anak kelas. Sedangkan Kiran? Dihadapkan keributan oleh dua orang ini saja, ingin pura-pura tidur rasanya. «•» Meses Malikiandra Janu harusnya tahu, bertanya hal demikian pada seorang Meses adalah sebuah ketololan. Berpisah tiga tahun  ternyata membuat dua sohib yang pernah akur saat sekolah dasar ini kehilangan seperempat kekaribannya. Begini, Jan, pacaran itu adalah definisi hidup normal bagi Meses. Jadi, semisal satu bulan Meses menjomlo, berarti satu bulan itu pula Meses menggila. Melamun, merasa sedang dihakimi oleh dunia. «•» Nugraha Seperti biasa, cewek-cewek akan langsung cekikikan jika melihat atau mendengar apapun yang datang dari si Nugraha. Lami bahkan takjub, kebegoan Nugraha ternyata bisa menjadi daya tarik tersendiri. []

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Marrying Mr. TSUNDERE

read
379.8K
bc

LARA CINTAKU

read
1.5M
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
14.6K
bc

SEXRETARY

read
2.1M
bc

The Seed of Love : Cherry

read
111.0K
bc

I Love You Dad

read
282.4K
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook