bc

SENJA (Bahasa Indonesia)

book_age16+
1.0K
FOLLOW
10.0K
READ
teacherxstudent
second chance
pregnant
brave
CEO
drama
twisted
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Dari Senja kita belajar, bahwa sesuatu yang indah hanya bersifat sementara.

"Mari memulai kembali."

"Maaf gue gak kenal."

Akhirnya memang harus berakhir dan memulai semua dari awal.

chap-preview
Free preview
SENJA 0.1
Senyum manis tak pernah pudar dari wajahnya. Wanita itu terus memandang lurus ke depan. "Dia ganteng." Wanita itu hanya tersenyum sebagai tanggapan dari pernyataan orang tersebut. "Ka.." ** "Bengong terus Mbak nya, gak bakal lari juga tuh jalan loe pantengin." Gadis itu terkekeh mendengar celetukan asal dari suara yang sangat di kenalnya. Menoleh sekilas saat melihat orang itu berjalan menghampirinya dan hanya bisa menggelengkan kepala pelan saat dilihatnya orang itu justru bergerak ke arah sisi lain kamarnya. "Kangen," rengeknya. "Jijik loe." Merasa terusik orang itu pun mengangkat kepalanya dan memandang gadis itu tajam. Namun tak sampai lama binar di matanya muncul dan terganti dengan suara cempreng khas nya. "Naka gue kangen," teriaknya berhambur masuk dalam pelukan Naka, sahabatnya. Naka hanya terkekeh seraya membalas pelukan dari Naura. Ya, dua orang yang sedang asyik berpelukan itu adalah Naka dan Naura. Sejoli yang tak pernah bisa terlepas satu sama lain. "Alay loe ah, seminggu doang." Naura melepas pelukannya sambil mendengus geli mendengarnya, ia mengerucutkan bibirnya yang kini justru terlihat lucu bagi Naka. "Gila loe, gue aja kangen pengen cepet balik kesini. Nah loe malah gitu." Naka semakin memecahkan tawanya saat mendengar gerutuan dari Naura. Rasanya ia sangat bersyukur sekarang saat bisa bahagia dengan orang-orang yang menyayanginya di sekelilingnya. Sudah 3 tahun berjalan, ia yakin hidup memang harus terus melangkah. "Loe gak ke kampus?" Naka akhirnya membuka suara setelah beberapa saat asyik memperhatikan Naura yang duduk di salah satu sudut favoritnya di kamar ini. Naura menggeleng, "capek." Naka mengangguk faham. Naura memang baru saja kembali dari Indonesia setelah 3 hari ia di Singapura untuk mengikuti salah satu acara perjamuan bisnis dan fashion show milik nya. Gadis itu sedikit demi sedikit sudah mencapai mimpinya. Di semester keenamnya ini, ia sudah mengumpulkan banyak tugas untuk nilai akhirnya dan akan wisuda di semester depan. Naura menjadi salah satu mahasiswa dengan segudang prestasi di dunia fashion. Gadis yang memang memilih untuk melanjutkan kuliah dalam bidang fashion itu benar-benar menunjukkan kemampuannya. Ia bahkan sudah riwa-riwi masuk gelaran fashion week dimana-mana sejak semester ke-3. Sungguh, Naka merasa amat bangga melihatnya. Pun ia kini sudah memulai hidupnya kembali. Sejak memutuskan pergi 3 tahun lalu. Ia kini sudah memulai hidupnya di dampingi oleh orang yang menyayanginya. Naka kini sudah memasuki semester ke 4 dalam fakultas Bisnis yang di ambilnya. Ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya setahun setelah Naura. "Ka.." Naka tersentak saat mendengar suara Naura yang sedikit meninggi. "Ck, pelan elah." Naka berdecak sebal. Sedang Naura memilih untuk mengendikkan bahunya acuh. "Loe gak mau balik?" Naka mengernyitkan keningnya heran. "Maksudnya?" Naura memejamkan mata sesaat seolah menyimpan beban berat dalam pundaknya perlahan. "Kemarin pas gue balik ke Indo gue ketemu dia." Kini, Naka yang justru memejamkan matanya menahan sesak yang tiba-tiba hadir saat mengerti 'dia' yang di maksud sahabatnya. "Gue yakin loe tau, dia gak baik-baik aja. Oke, katakanlah dia emang lebih baik dari saat awal loe gak ada. Tapi orang bodoh pun tau kalo dia gak baik-baik aja." Naura menghela nafas beratnya. Perlahan, ia beranjak dan berjongkok di hadapan Naka yang kini memejamkan mata meremas sisi kaosnya. Naura tau, Naka sedang menyalurkan rasa sakit dan kecewanya. "Ka, gue mau loe bahagia. Dan gue tau alasan loe bahagia itu dia." Naka membuka matanya saat mendengar ucapan Naura. "Dia berubah jadi orang yang beringas. Gak kenal siapapun dia gampang marah. Dia jadi orang yang dingin gak tersentuh Ka. He needs you." Naka merasakan matanya berkaca-kaca, "but I'm scared," lirihnya. Naura menggeleng perlahan, "I'm with you." Ia mengalihkan pandangannya, menatap dalam sesaat dan mengembalikan fokusnya pada Naka. "You've another reason to bring back your happiness." Naka mengangguk perlahan. "Not now," cicitnya pelan. Naura tersenyum lembut dan mengangguk. Setidaknya sahabatnya itu mulai membuka hati. "Anytime, setidaknya loe harus siap akan takdir yang entah kapan pasti akan mempertemukan kalian." Naka mengangguk, meski dalam hatinya masih terbesit banyak keraguan. ** "Anda faham pekerjaan anda atau tidak? HA!" Mendengar luapan emosi atasannya, lelaki itu hanya mampu menundukkan kepalanya menahan takut. Ia pegawai baru di sini, namun sialnya ia harus mendapat hadiah istimewa dari CEO-nya yang terkenal sangat dingin bahkan tak menerima sedikit pun kesalahan. "Maaf Pak, saya akan perbaiki." "Keluar!" Lelaki itu mengangguk lantas mengambil langkah lebar untuk keluar dari ruangan CEO yang meski dingin terasa sangat panas baginya. Pria dewasa yang sudah nampak sedikit berantakan dengan kemeja yang di tekuk se-siku dan jas yang sudah terlempar jauh di sofa depannya itu menghempaskan tubuhnya ke kursi kebesarannya. Memejamkan mata mencoba mengontrol emosinya yang sudah hampir 3 tahun ini menjadi tak terkendali dan membabi buta. Ia semakin memejamkan mata saat melihat sekilas bayangan yang sama. Terlebih ia baru saja bertemu dengan seseorang yang ia ketahui sangat dekat dengan wanitanya. "Permisi Pak" Mendengar ada yang memanggil ia pun membuka mata dan menatap nyalang wanita yang ia ketahui sebagai sekretarisnya itu. "Kamu tak punya sopan, ha?" Hardiknya dingin. Sekretarisnya itu hanya menyunggingkan senyum tipis, sudah terbiasa dengan sikap pria tampan yang sudah 2 tahun menjadi bosnya. "Mohon maaf, saya sudah mengetok pintu beberapa kali namun tidak mendapat jawaban dari anda. Saya hanya ingin meng-konfirmasi jika nanti malam pesawat anda ke Amerika akan take off pukul 7 malam." Pria itu menghembuskan nafas lelah lantas mengangguk pelan. "Keluar!" "Pak Arga.." Pria yang di panggil Arga itu mengangkat kepalanya memandang sekretarisnya dengan tatapan tajam khas nya. "Need something?" Tawar sekretarisnya lembut dengan senyum tipis di bibirnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Mengikat Mutiara

read
142.2K
bc

Unpredictable Marriage

read
280.6K
bc

Undesirable Baby 2 : With You

read
161.7K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M
bc

You're Still the One

read
117.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook