bc

MY BABY TWINS AND DEVIL II

book_age16+
1.9K
FOLLOW
12.1K
READ
CEO
billionairess
queen
comedy
bully
suger daddy
office/work place
wife
husband
brothers
like
intro-logo
Blurb

Kehidupan Keina dan Keenan setelah Kenzie dan Kenzo beranjak dewasa. Keina mulai kesepian kala anak anaknya itu selalu pergi meninggalkannya sendiri dirumah.

Tapa diduga, keajaiban terjadi. Keina dan Keenan mengangkat sebuah gadis kecil yang amat lucu.

Keizha Dustine. Gadis kecil yang mereka beli dari seorang wanita yang akan menjualnya ke bos pengamen.

Gadis kecil rapuh yang memiliki trauma. Bagaimana kehidupan mereka setelah itu? Apa orang tua kandung Keizha akan kembali merebutnya?

chap-preview
Free preview
KEIZHA DUSTINE
Keina menatap gadis kecil yang sedang tertidur pulas itu sembari tersenyum. Wanita yang terlihat cantik nan dewasa itu mengelus pipi anaknya itu. "Keke cantik."ujar Kenzie melihat Keizha yang tertidur di sofa karena ketiduran saat menonton barbie. "Cantik sangat."sahut Keina. "Ayah nggak mau, kalian berdua beda bedain Keizha. Apapun keadaannya nggak boleh ngatain Keizha tentang keluarga. Keizha udah jadi anak Ayah sama Bunda."ujar Keenan serius menatap kedua anaknya yang telah beranjak dewasa itu. "Iya Yah. Kita tau batasan."jawab Kenzo. "Dia udah mau habisin makanannya tadi Yah. Udah mulai terbuka sama kita."ujar Keina membuat Keenan tersenyum senang. "Keke masih 4 tahunan Bun. Beneran mau disekolah in?"tanya Kenzie menatap Keina. "Bukan sekolah Bang, itu sebenarnya kayak taman kanak-kanak. Bunda juga nggak tega masukin Keke kesana. Tapi, biar Keke nggak kesepian. Bisa main sama temen sebayanya."Kenzie mengangguk. "Nanti biar kita yang jemput tiap harinya."Keina mengangguk pada putra sulungnya itu. "Si Vero tumben nggak kesini?"tanya Keina. "Palingan juga di cafe sama Papi. Dari kemarin Papi ngajak Zo sama Bang Kenzie ke cafe."ujar Kenzo. Papi, iya Papi Reno maksudnya. "Kenapa nggak kesana?"sahut Keenan. "Males ah. Papi nanti comblangin kita sama cewek cewek di sana."sungut Kenzo membuat Keina terkekeh. "Iyalah nggak mau kan udah punya pacar Bang Zo sama Bang Zie."goda Keina membuat Kenzo tersenyum genit padanya. "Halah kalo Abang Ayah percaya. Kalo kamu Ayah nggak percaya."sahut Keenan. "Iri bilang bos." "Nggak sopan ya Zo bilang kek gitu sama Ayah. Dosa. Durhaka. Masuk neraka nanti kamu."Kenzo mencibir. "Tasya nggak kesini habis diapain sama Bang Zo?"selidik Keina. Tasya, anak kedua Gery dan Sasya. "Aku mulu sih Bun! Nggak aku apa apain ya. Dia ngintil terus sama Zo."ujar Kenzo. "Nanti juga kesini Bun. Anaknya Geri mana bisa betah di rumah. Bapaknya pengen goyang mulu."frontal Keenan. "Buka mata, lihat dirimu."balas Kenzo. "Apa? Apa? Mana pernah Ayah kek gitu."ujar Keenan ngotot. Keenan dan Kenzo adalah paket lengkap. "Halah Bunda lagi masak juga suka di godain cium cium emang kita buta Yah?" "Udah sah ngapain sih. Sirik aja."balas Keenan. "Udah udah Bunda mau masak. Kalian nggak keluar? Biasanya keluar pulang malem terus."ujar Keina menengahi dengan nada sedikit kesal membuat kedua putranya meringis. "Dirumah aja."sahut Kenzie. "Yuk Bang, PS."Kenzie mengangguk lalu bersama Kenzo memulai menghidupkan layar tv untuk bermain PS. Sedangkan Keenan mengangkat gadis kecil itu hati hati. Keizha hanya melenguh sembari membuka matanya sipit membuat Keenan terkekeh. Keenan membawa gadis itu ke dalam kamarnya. Masih belum tega membiarkan Keizha tidur sendiri. Apalagi dengan keadaan Keizha seperti ini. Keizha Dustine. Gadis yang baru saja Keenan dan Keina beli dari seorang ibu ibu yang akan menjual Keizha ke seorang bos pengamen jalanan. Ibu ibu bukan ibu kandung Keizha. Dia menemukan Keizha disamping rumahnya dulu, dan Dia muak dengan Keizha dan membutuhkan uang. Keizha banyak mendapat kekerasan dari ibu sambungnya itu. Saat Keina pertama kali lihat. Keizha memiliki banyak luka lebam ditubuhnya. Terutama b****g, pipi lalu ada bekas cubitan di sekitar paha Keizha membuat Keenan murka. Baru beberapa hari Keenan dan Keina mengangkat Keizha sebagai anaknya. Saat ini Keenan masih mengurus start surat agar Keizha masuk kedalam KK nya. "Bun."Keenan menciumi tengkuk Keina yang tengah mengiris wortel. "Jangan ganggu lagi masak Yah."Keenan malah memeluk Keina dari belakang. "Jangan ganggu bisa nggak. Lagian ngapain sih pulang jam segini. Biasanya juga pulang malam, sekalian nggak usah pulang aja Yah."Keenan meringis "Ya akhir akhir ini tuh sibuk Yah. Kan perusahaan Ayah kerjasama sama perusahaan Gery." "Tapi Kak Gery pulang awal tuh."balas Keina. "Iya besok besok Ayah pulang lebih awal lagi deh. Buat kalian."ujar Keenan. "Nggak usah peluk peluk mending bantuin bersihin sayuran sana." "Mana?" "Itu dicuci nanti kasih Bunda."Keenan mengangguk menurut bak anak pada ibunya. "Everybody Veri here" "Anaknya Papa Gery kapan kalemnya"desis Keenan membuat Keina terkekeh. "Veri Veri main donggg."Veri tiba tiba duduk didepan Kenzie yang tengah bermain PS dengan Kenzo. "Heh jambu air! Jangan ganggu dulu "kesal Kenzo membuat Veri menendang kakinya. "Jangan berisik Zo nanti Keke bangun."ujar Kenzie lembut, berbeda dengan Kenzo yang otot lehernya sampai terlihat ketika berbicara . "Keke tidur Bang?"Kenzie mengangguk. "Keke cantik kaya Tata."ujar Veri. Tata itu Tasya adik Veri. "Nggak boleh dideketin ya Ver."peringat Kenzo ketika Veri cengangas cengenges. "Veri kan ganteng."PD Veri. "Ganteng Bang Zo. Udah deh sana gangguin Bunda lagi masak aja."ujar Kenzo. "Sama Bang Zo nggak asik."kesal Veri membuat Kenzo mencebik. "Anak piyik banyak omong."kesal Kenzo. "Bundaaaa Veri here"Veri langsung memeluk Keina membuat Keenan mendorong Veri jauh jauh. "Punya Ayah. Suhh jauh jauh. Main PS sama Abang aja."Veri mencebik. "Nggak ah. Veri cuma jadi penonton. Pinjam hp Ayah aja, Veri nggak ganggu deh."ujar Veri membuat Keenan menunjuk ponselnya yang berada di atas meja. "Udah SMP tuh minta dibeliin hp Ver."cibir Keenan. "Lebih enak punya Ayah."balas Veri membuat Keenan yang memeluk Keina mengelus dadanya. "Bang Ziee game yang kemarin mana?"teriak Veri ketika membuka hp Keenan dan tidak ada game yang kemarin dia instal di hp Keenan. "Gamenya banyak banget Loh Yang. Cuma anaknya Geri ckckck..."Keina terkekeh. "Oh iya Yah. Kemarin Keke nyusu tuh pas tidur."ujar Keina teringat kemarin malam saat Keke sudah menyusu pada dirinya saat tengah malam. "Kok bisa?"heran Keenan. "Nggak tau. Tiba tiba Bunda melek Keke udah buka baju Bunda."ujar Keina ikutan heran. "Dia nggak pernah minum asi kayaknya Bun."Keina mengangguk. "Kalo Bunda susuin Dia gapapa Yah?"Keenan mengangguk. "Ya nggak papa Bun. Keke kan anak kita."Keina mengangguk. ........ "Keke, Sayang."Keina mengelus rambut Keizha yang sedari tadi masih tidur. Keke lalu bangun dibantu Keina. "Keke mandi dulu yuk. Habis itu main sama Abang."Keke hanya diam menatapnya. "Keke bisa bilang Bunda? Coba bilang Bundaaa gitu."Keke hanya diam menatap Keina, namun Keina tetap memancingnya agar bersuara. "Bun.." Ceklek "Ayah ganggu!"kesal Keina. "Kenapa?"bingung Keenan. "Keke udah mau bilang Bunda, Ayah malah datang."kesalnya. "Keke udah mau ngomong?"Keina mengangguk. "Keke mandi dulu ayo."Keenan yang merapikan anak rambut Keke mengajak Keke ngomong. "Siapin airnya Bun."Keina mengangguk lalu ke kamar mandi. "Keke jangan takut sama Ayah sama Bunda ya."Keke mengangguk kecil membuat Keenan tersenyum. "Ayo mandiii"Keenan menggendong Keke membuat Keke tergelak. "Eh Keke ketawa iya?"senang Keenan ketika melihat Keizha girang. Keenan membawa Keke ke kamar mandi. "Sini. Airnya udah pas. Copot dulu bajunya."Keenan membantu Keina melepas pakaian Keke. Keeenan lalu menggendong hadis itu masuk ke dalam bathtub. "Keramas ya?"Keke mengangguk. Keina dan Keenan senang. Gadis yang sedari pertama kali datang kerumahnya itu hanya diam membisu sekarang mau mengangguk. Keenan mengajak Keke bermain bebek bebekan yang sengaja Keenan beli untuk Keke. Keina dengan telaten memandikan Keizha. "Aw.." "Eh sakit ya sayang?"tanya Keina kala dia menyabuni paha Keizha. Keizha mengangguk. "Sakit."ujar gadis itu membuat Keina dan Keenan saling bertatapan. "Yaudah nggak Bunda sabunin ya."Keina menyabuni tubuh Keke dengan hati hati. Luka lebam dan cubitan masih membekas ditubuh gadis itu. "Sikat gigi dulu. Sini bunda bantuin."Keke membuka mulutnya yang langsung disikati lembut oleh Keina. "Oke udah selesai ayo."Keenan langsung menggendong Keke yang dililit handuk. "Ver. Pelanin dong suaranya. Brisik."kesal Kenzo. "Abang yang brisik nggak bisa diem."balas Veri. "Ngelawan Mulu sama Gue."kesal Kenzo. Kenzie mendekati Veri lalu menurunkan volume suara. Namun Veri tak protes dan tetap asyik bermain. "Emang gue miris banget hidupnya."monolog Kenzo. "Yah."Keina mengkode Keenan untuk melihat Keke yang mulai meraba dadanya. "Keke mau minum?"tanya Keina. "Mau."jawab gadis itu. Keina lalu membuka bajunya dan Keke langsung menempelkan bibirnya ke p******a Keina. Keenan menatap Keke iba. Lalu pria itu mengelus rambut Keke yang masih basah. "Anak Ayah nggak boleh sedih lagi." JANGAN LUPA IKUTI DEE YA TERIMAKASIH.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Turun Ranjang

read
578.5K
bc

When The Bastard CEO Falls in Love

read
369.6K
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M
bc

Sweetest Diandra

read
70.4K
bc

Dosen Killer itu Suamiku

read
309.9K
bc

Dependencia

read
185.8K
bc

Istri Kecil Guru Killer

read
156.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook