bc

Arise Shine

book_age16+
116
FOLLOW
1K
READ
family
drama
sweet
campus
city
regency
small town
basketball
first love
lies
like
intro-logo
Blurb

Semuanya kini sudah berubah.

Tidak lagi ada kebebasan untuk bersama antara Nathan dan Leeyara.

Media selalu mengintai kebersamaan mereka untuk dijadikan sebagai berita hangat. Bahkan dalam gedung milik agensi, mereka sama sekali dilarang untuk terlihat bersama supaya tidak menimbulkan pemberitaan di media-media gosip. Setelah agensi membantah hubungan mereka, gosip tentang Nathan menjalin hubungan dengan artis lain juga semakin banyak diberitakan oleh penggemar dan juga media-media online.

Leeyara dan Nathan tidak memperdulikan semua gosip miring tentang mereka. Mereka memilih untuk menjalani hubungan yang sehat dan fokus pada karir mereka. Namun mengabaikan media ternyata tidak semudah yang mereka pikirkan. Pada akhirnya hubungan mereka harus berahir karena banyaknya berita yang menyudutkan keduanya. Leeyara sendiri yang pertama meminta supaya hubungan mereka berakhir, karena jika dilanjutkan, karir mereka hancur, begitu juga karir sahabat mereka, Sabian. Nathan dianggap merebut Leeyara dari Sabian, sehingga keluarga Nathan menjadi sasaran para wartawan dan para penggemar dari ketiganya, dan inilah yang membuat Leeyara memutuskan hubungannya dengan ketiga sahabatnya. Leeyara juga memilih untuk keluar dari agensi yang sudah membesarkan namanya itu, kemudian pindah ke luar negeri dan bekerja disalah satu perusahan yang bergerak di bidang fashion.

“ kamu sama sekali belum tahu dimana keberadaannya?” tanya Nathan kepada Sabian

Sabian hanya bisa menggeleng, karena dia sama sekali tidak mendapat informasi kemana leeyara pergi.

chap-preview
Free preview
Shine
Leeyara POV “ siapa?” Tanya Leeyara saat melihat edam mengajak seorang laki-laki bergabung dengan mereka hari ini Edam hendak menjawab namun suara sabian menghentikannya. Sabian terlihat kesal  ketika melihat Leeyara memakai sepatu kedalam rumahnya.  Sabian langsung memukul pelan kepala Leeyara “ sepatu lo terlalu sopan masuk ke dapur aku. Cepat ganti, pakai sendal rumah” omel sabian “ aku lupa” ucap Leeyara santai sambil melepaskan sepatunya dan melemparkannya begitu saja ke tempat lain dan membiarkan telapak kakinya telanjang. Sabian menghela nafas melihat kebiasaan Leeyara. Edam yang sudah biasa melihat pertengkaran kecil antara Sabian dan Leeyara memilih untuk tidak ikut campur. “ aku laper, mie nya udah mateng belum?”  Leeyara mengabaikan kekesalan sabian dan langsung duduk dimeja makan “ tunggu sebentar lagi” jawab sabian yang  kembali terlihat sibuk dengan masakannya    “Nathan”  teman edam langsung memperkenalkandiri dan menjabat tangan Leeyara  “ Leeyaraa, panggil aja leeya” ucap Leeyara sambil menerima jabatan tangan Nathan “ Dia teman SMA aku, dan sekarang masuk agensi kita” kata Edam menjelaskan “ ohh yaaa? “ Leeyara sangat excited ketika mendengar ucapan edam “Selamat bergabung ya” “ thank you mba” ucap Nathan Dia mengetahui umur Leeyara lebih tua dua tahun darinya, sehingga Nathan berusaha untuk berbicara dengan sopan. “ hahahaha”  edam tertawa saat mendengar Nathan memanggil Leeyara dengan ucapan mba. Edam sendiri tidak pernah sekalipun memanggil Leeyara dengan sebutan kakak, mba atau lainnya, walaupun dia tahu kalau umurnya lebih muda dari Leeyara. Leeyara pun ikut tertawa “ panggil leeya aja, jangan formal-formal banget” “ ayolah bro, jangan terlalu formal banget, anggap dia adek lo aja “ ledek Sabian sambil meletakkan mie ditengan meja. Sabian langsung duduk dengan santai “piringnya mana? Sendoknya, air putih, gelass” ucap Leeyara “ itu urusan perempuan “ Leeyaara melengos namun pada akhirnya dia beranjak dari tempat duduknya dan mengambil perlengkapan makan “ ada nasi, sekalian ambil ya” pinta Edam “ BAIK TUAN” Sabian tinggal dengan adik perempuannya bernama Putri yang saat ini baru masuk sekolah menengah, . Apartemen Sabian tergolong luas dan sudah seperti markas buat mereka bertiga, dan alasan lain adalah karna Leeyara ingin sesekali menemani Putri. Leeyara sudah menganggap  putri sebagai adik perempuannya. “ Astaga. Nasinya banyak banget kalian masak?”  “ ulah si edam” kata Sabian “ aku laper”  Edam menjawab dengan santai Leeyara menoleh ke arah mereka. Dia hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan dua orang ini “ awas kalau ga habis ya “ omel Leeyara “ tinggal masukin kulkas, bisa dimakan besok” Edam selalu bisa menjawab setiap omelan Leeyara. Leeyara tidak lagi memperpanjang pertengkaran mereka “ makannnn”  ucap Leeyaraa senang sambil meletakkan Nasi ke tengah meja makan berwarna putih tersebut Mereka bertiga langsung memasukkan mie ke mangkuk masing-masing, sementara Nathan masih berdiam diri. Pertemuan pertama memang sering membuat kita belum leluasa dengan keadaan, apalagi Nathan yang tiba-tiba diajak bergabung kedalam lingkarang pertemanan yang sudah lama terjalin dan dikenal oleh banyak orang. “ Kamu ga makan ?” Tanya Leeyara saat melihat Nathan diam saja “ masih segan dia, masih anak baru” ucap Edam Leeyara langsung menyiapkan makanan untuk Nathan “ sori ya, pertama kumpul Cuma dikasih mie. Soalnya dia pelit” kata Leeyara sambil mengarahkan dagunya kearah sabian Sabian yang tidak terima dituduh sebagai orang pelit langsung mengambil  hapenya “ Aku pengen makan mie hari ini, tolong masakin ya bian “ Sabian membaca pesan Leeyara yang dia kirim ke grup mereka Leeyara cengengesan “ hehe lupaaa, aku yan minta ya?” Sabiah hanya memasang muka datar sambil melirik Leeyara “ ya udah, besok kita kumpul, aku yang traktir. Sekarang Nathan makan ini dulu sebagai ucapan selamat datang” kata Leeyara sambil meletakkan semangkuk mie didepan Nathan “ thank u” “ welcome” mereka menikmati makan mereka sambil sesekali Leeyara bertanya tentang Nathan “ pantes wajah kamu kayak familiar gitu” ujar Leeyara saat Nathan memberitahukan kalau dia pernah bekerja sebagai model lepas untuk beberapa produk kecantikan milik artis-artis, salah satunya produk  body lotion yang dijual oleh Lia, teman dekat Leeyara. “ Lia teman dekat ku , makanya sering diajak diskusi mengenai model-model yang ingin dia kontrak untuk produknya, dan ternyata kamu juga salah satunya” Nathan tersenyum mendengar penjelasan Leeyara “ jangan-jangan yang milih dia jadi modelnya lu juga?” tambah Edam “ bisa jadi” Ditengah pembicaraan mereka, putri keluar dari kamarnya dengan rambut berantakan dan baju tidurnya. “ putriii, sinii makan” Putri langsung berjalan ke meja makan sambil mengucek-ucek matanya. Dia terlihat baru bangun dan belum sepenuhnya sadar   “ duduk sini, duduk sini” ujar Leeyara sambil menarik pelan tangan putri Nathan diam-diam memperhatikan cara Leeyara tersenyum kepada putri “ oh ya, kenalin Nathan, ini adek aku “ ujar Leeyara sambil merapikan rambut putri Nathan terlihat heran saat Leeyara mengenalkan putri sebagai adiknya. “ Adek kandung sabian “ jelas edam saat melihat wajah kebingungan Nathan “ salim dulu dek, teman kakak” ujar sabian Putri dan Nathan pun saling berkenalan. Leeyara dengan sigap menyiapkan semangkuk mie untuk putri “ kamu pasti bangun karna cium bau mie kan?” ledek Leeyara Putri tersenyum malu “ iyaa. Habis putri belum makan ka” jawab putri   Interaksi Leeyara dan putri tidak lepas dari perhatian Nathan dan Sabian. Sabian selalu merasa tersanjung ketika Leeyara mengakui putri sebagai adiknya. Dia merasa senang ketika Leeyara memberikan perhatian layaknya seorang kakak kepada putri. “ pakaian yang tadi lo bawa untuk putri mana ?” Tanya Leeyara kepada edam “ dimobil. Nanti aku ambil habis makan” “  putri di beliin baju baru ka?” Tanya putri dengan senang “ dari sponsor, bukan dibeli” jawab sabian Leeyar memukul kepala sabian karena kesal dengan jawabannya. “ tapi kan bagus” ucap Leeyara kesal “ gpp kaa, putri suka. Bang sabian aja ga pernah bawa apa-apa buat putri” ejek putri   Perdebatan-perdebatan kecil terjadi selama mereka makan malam. Nathan  yang tadinya merasa canggung pada akhirnya bisa bergabung dan sesekali ikut dalam pembicaraan mereka. “ kakak pulang dulu ya” pamit Leeyara Leeyara, Nathan dan Edam memilih untuk pulang karena besok mereka masing-masing memiliki jadwal syuting iklan. “oke ka” jawab putri yang ikut mengantarkan mereka kedepan pintu apartemen “ kalian hati-hati “ ucap Sabian  “ okee. Byeee “ ujar Leeyara sambil melambaikan tangannya   **** “ Kami anter ya” ucap edam saat mereka sudah sampai di Lobby utama “ Loh!kalian bawa mobil?” Tanya Leeyara yang kebingungan ketika Nathan dan Edam ikut dengannya ke Lobby Gedung apartemen tempat sabian tinggal terdiri dari tiga tower, dan menurut edam sistem parker di apartemen ini terlalu ribet dan makan waktu jika harus parker didalam gedung, sehingga edam memilih untuk parker didepan rumah makan yang ada disebrang jalan. “ aku parkir disana “ tunjuk edam kea rah sebuah restoran nasi padang yang terletak diseberang jalan Leeyara langsung melotot tak percaya dengan kelakuan edam “ bukannya itu khusuh tamu sana?” Tanya Leeyara Edam tertawa melihat reaksi Leeyara. Dia langsung menarik tangan Leeyara yang terlihat kebingungan “ udah. Ga usah bingung gitu. Ayokk pulang ” ujar Edam sambil menarik tangan Leeyara    Bukan edam namanya kalau tidak menggunakan akal untuk mencapai sesuatu yang aman, singkat dan tidak merepotkan hidupnya. Dia berpura-bura membeli jus dari restoran itu dan setelahnya meminta ijin untuk memarkirkan mobilnya sebentar. Dengan wajah Edam yang tampan, pelayan direstoran tersebut seperti di hipnotis oleh wajah tampan edam sehingga langsung menyetujui permintaan edam.   “ Nathan rumahnya dimana?” Tanya Leeyara saat mereka sudah dalam perjalanan Saat ini posisi Leeyara duduk dibelakang kursi Edam yang sedang mengemudi. Leeyara sesekali memperhatkan Nathan yang sedari tadi tidak banyak bicara, baik dirumah sabian ataupun sekarang pada saat perjalanan pulang. “ di kemang mba” jawab Nathan “hahaha. Masih canggung ya kalau panggil nama?” Tanya Leeyara ketika Nathan masih memanggilnya dengan formal. Leeyara mengerti kecanggungan yang dirasakan oleh Nathan, tetapi dengan Nathan memanggil dia dengan nama, menurutnya itu akan membuat mereka lebih mudah dekat satu sama lain. “ ga usah sopan-sopan banget than, Leeya juga anaknya santai” ujar Edam “ pertemuan lain kali saya akan panggil nama, saat ini masih sedikit canggung mba” kali ini Nathan menjawab dengan kalimat yang lumayan panjang Leeyara mengangguk sambil menggumam pelan “okee” jawab Leeyara  “ tapi kalau pertemuan berikutnya kamu panggil aku dengan sebutan mba, kamu harus traktir kami makan ya” “ hahaha, boleh-bolehhh mba” jawab Nathan Leeyara lebih dulu diantar ke apartemennya walau menurut jarak, rumah Nathan yang lebih dekat. Edam turun sebentar karena ingin mengambil sepatu yang dia titip di apartemen Leeyara.m “ kita ikut masuk ke apartemen Leeya sebentar bro, aku harus ngambil sepatu dari apartemen dia” ujar Edam saat mereka sudah tiba di parkiran. “ oke” “ Sori ya than, Edam emang hobby nyusahin” ledek Leeyara Edam tertawa mendengar perkataan Leeyara “ bukannya sebaliknya ya?” balas edam Leeyara tidak membalas, dia hanya mendengus mendengar pertanyaan balik dari edam . Ketiganya sama- sama membuka pintu mobil dan Leeyara langsung merangkul tangan Edam dengan santai saat mereka berjalan dari parkiran ke dalam gedung. Nathan sedari tadi diam-diam memperhatikan komunikasi dan interaksi antara Leeyara dan Edam. “ sakittt Leeyaaa” Edam tiba-tiba meringis kesakitan karena dicubit oleh Leeyara. Edam menggosok bekas cubitan leeyara sementara Leeyara dengan santainya merangkul lengan edam kembali sambir berjalan. Nathan makin terlihat bingung. Dia bingung kenapa Leeyara tiba-tiba mencubit edam, padahal sedari tadi mereka berjalan dengan tenang. Mereka bertiga jalan sejajar di lorong menuju apartemen Leeyara. Saat berada dalam lift, edam kembali mengeluh karena tangan bekas cubitan Leeyara masih merah. “ awas ya kalau besok jadi biru” ancam edam “ dikasih bb cream natural aja kalau biru ” “ coba sini tangan kamu aku cubit” kata edam Leeyara langsung melepaskan rangkulannya dari lengan edam dan menjauh. “ aku perempuan,. Ingat !” kata Leeyara sambil melotot kea rah edam Nathan dan edam tertawa mendengar jawaban Leeyara “ diskriminasi gender ini namanya. Laki-laki bisa dicubit, terus perempuan ga bisa. Gitu?” “ hummm” gumam Leeyara sambil sibuk mengamati nomor lantai di lift “ sampai” ucap Leeyara saat lift sampai di lantai 17 belas “ maklumin ya than, dia sering berlagak sok keren begitu. Nanti kalau udah disentil sedikit paling juga nangis” ucap edam yang gemas dengan jawaban Leeyara “ kenapa tatapanmu begitu?” edam bertanya saat melihat Nathan menatapnya dengan pandangan aneh “ kalian emang selalu seperti ini ya? “ tanya Nathan penasaran Leeyara yang berjalan didepan Edam dan Nathan langsung menoleh kebelakang saat mendengar pertanyaan Nathan “ seperti apa?” tanya Edam dan Leeyara bersamaan “ Seperti sekarang ini” jawab Nathan “ maksudmu berantem ga jelas mulu?” tanya edam “iya” Leeyara tertawa. Dia menolah lagi kebelakang untuk melihat wajah Nathan “ kalau ga adu mulut dalam satu hari, rasanya aneh,. Tanganku suka gatel pengen nyubit dia atau bian” jawab Leeyara Edam langsung bergidik mendengar jawaban Leeyara “ dasar psikopat” ucap edam “ psikopat juga tetap kan kamu temenin?” ledek Leeya “ habis kamu cantik sih” goda edam dan hanya dibalas dengan muka malas oleh leeyara Leeyara terlihat menempelkan kartu akses ke pintu apartemennya. Dia mempersilahkan Nathan dan Edam untuk masuk. “ silakan masuk Nathan “ ucap Leeyara, sementara edam sudah lebih dulu masuk tanpa dipersilahkan dan langsung ngacir ke toilet “ oke mba” “ kalau haus langsung ambil aja ya di kulkas, anggap rumah sendiri aja” Nathan mengangguk, sementara leeyara terlihat masuk kedalam sebuah ruangan dan Nathan menduga kalau itu adalah kamar Leeyara. “ legaaaa” edam yang baru keluar dari toilet dengan wajah dan rambut basah. Sedari tadi di dalam mobil edam menahan diri untuk tidak buang air kecil. “ kenapa tadi ga mampir aja sih pas dijalan dari pada ditahan gitu” kata leeyara dengan sebuah tote bag ditangan kirinya dan handuk kecil di tangan kanannya “ lap pakai ini” kata Leeyara sambil meleparkan handuk ke arah edam “ thank you babyyyy.  Enggak deh. Aku ga mau mampir sembarang untuk buang hajat, takuttt” ujar edam Edam mempunya pengalaman beberapa bulan lalu saat dia hendak pulang ke Jakarta dengan kru dan staff nya. Saat itu, selama tiga hari mereka syuting dan pemotretan disebuah perkampungan didaerah bandung. Hari minggu sore akhirnya merekas pulang setelah semuanya selesai, namun sialnya ditengah perjalanan edam kebelet ingin ke toilet dan akhirnya mereka berhenti disebuah mart dan minta ijin untuk ke toilet milik mart tersebut, dan ternyata kesialan menimpa edam. Saat akan keluar dari toilet, edam menyadari ada sesuatu yang mencurigakan di dekat gagang pintu toilet dan ternyata itu adalah kamera. Betapa terkejutnya edam melihat hal tersebut, dan saat itu dia segera melapor. Edam seorang laki-laki saja merasa ternodai dengan kamera tersembuny tersebut, apalagi kaum wanita sehingga edam langsung menelpon polisi saat itu juga dan meminta polisi mencari pelakunya.  Mulai dari kejadian tersebut, edam tidak lagi mau untuk sembarang mampir ke toilet saat sedang dalam perjalanan, dia memilih untuk menahan diri seperti hari ini. “ hahaha, masa lalu biarlah berlalu, jangan di inget mulu” Ujar Leeyara “ nih sepatu kamu” Edam membuka tote bag yang baru saja diberikan oleh Leeyara “ wehhhhhh, udah bersih rupanya” ucap edam dengan wajah bahagia “ tenang aja. Total biaya ngebersihan sepatu kamu, baju kamu  udah aku catet, tinggal tunggu tagihannya aja bulan depan” “ gampang!!” jawab edam seeanaknya “ Nathan mau minum apa?” tawar Leeyara saat melihat Nathan sedari tadi hanya diam memperhatikan mereka berdua “ tidak usah mba. Tidak usah repot-repot “ “ ga ngerepotin dong” ujar Leeyara Dia langsung berjalan ke arah kulkas dan mengambil s**u bear brand dan memberikannya kepada Nathan dan edam satu-satu. “ nih minum ini” ujar Leeyara Nathan terlihat menyipitkan matanya, s**u kaleng itu sukses membuat Nathan heran. Baru kali ini dia ditawarkan minum dan yang diberikan adalah s**u kaleng. Edam tertawa melihat ekspresi Nathan “ hahahahaha, ga usah gitu banget mukanya than. Baru kali ini ya di kasih s**u beruang?” “ lohh emang kenapa?” protes Leeyara tidak terima diledek oleh edam “ ehh enggak apa-apa mba, makasih banyak loh “ “ tuh kan! Nathan aja santai “ ucap Leeyara dengan polosnya “ ini bagus untuk pulihin tenaga, supaya besok kerjanya lebih semangat dan happy “ “ iya deh iya” jawab edam Leeyara memang seorang model tapi bukan berarti dia suka minum alkohol. Pandangan orang awam yang sering beranggapan bahwa public figure sudah familiar dengan alcohol dan sejenisnya sebenarnya salah. Leeyara salah satunya. Dia bahkan sampai sekarang belum pernah mencicipi bagaimana rasanya alkohol walaupun dia sering nongkrong di bar bertiga dengan Edam dan Sabian. “ingat ya, Alkohol ga baik buat kesehatan” ucap Leeyara tepat didepan wajah Nathan. “hahaha, jangan kaget gitu bro. dia memang lebih cantik dilihat dari dekat “ ujar edam Nathan tertawa “ sebenarnya baru kali ini aku dikasih minuman seperti ini” jawab Nathan “ sering-seringlah kesini than “ ujar edam Setelah duduk sebentar untuk menghabiskan minuman mereka. Edan dan Nathan ijin pulang. Leeyara hanya mengantarkan mereka sampai depan pintu dan mengamati hingga edam dan Nathan hilang dari pandangannya. *** “kalian sering mampir ke sini” ujar Nathan saat mereka suda. Kita h berada didalam mobil “ ke apartemen leeyara?” “iya “ “ jarang. Kami lebih sering ketemu di luar” jawab edam “ kenapa bro?” “ Aku sempat berpikir buruk, tapi saat lihat dia tawarin bear b*rand tadi rasanya jadi lucu” “haha, lu pikir dia bebas karena berani karena datang ke rumah sabian dan berani masukin kita ke apartemennya ya?” tanya edam Nathan terlihat mengangguk “ saling percaya sih than. Gue tau leeyara hanya berani bersikap seperti itu ke gue sama sabian doang. diluaran sana banyak yang bilang leeyara perempuan bebas karena sering kumpul dengan kami di bar, tapi sebenarnya dia menjaga dirinya dengan sangat baik” ujar edam Edam memang sangat mengetahui seperti apa Leeyara. Dia menyayangi leeyara layaknya saudara perempuan sendiri dan menjaga leeyara dari buaya-buaya jahat yang berniat menyakiti leeyara. “ dia sangat cantik “ ucap Nathan tanpa sadar Edam yang mendengar ucapan Nathan langsung menoleh “ lo suka leeya?” tanya edam “ hahh?” Nathan terlihat salah tingkah “ jangan bilang lo suka sama leeyara?” tanya edam sekali lagi “ gue hanya kagum” jawab Nathan Edam tertawa mendengar jawaban Nathan “ hati-hati loh, dari kagum jadi cinta. Leeyara pesonanya bisa buat lo klepek-klepek” ucap edam “ berarti lo juga ?” tanya Nathan memastikan perasaan edam ke Leeyara. Nathan selama ini sangat penasaran bagaimana perasaan edam dan sabian kepada Leeyara. Selama ini dia sering mendengar gosip tentang persabatan ketiga orang ini, dan itu sukses membuat Nathan merasa iri karena edam dan sabian bisa dekat dengan model yang begitu dia idolakan. “ gue cintaa” jawab edam yang sukses membuat jantung Nathan kaget “ gue cinta, gue sayang sama dia. Tapi bukan perasaan untuk memilikinya jadi seorang kekash than, gue sayang sama leeyara karena gue anggap dia saudara perempuan gue” jawab edam setelah jeda beberapa detik. Edam melihat sebentar ke arah Nathan yang sedang mengangguk “ lu ingat kakak gue?” tanya edam tiba-tiba membicarakan kakaknya Nathan diam dan berusaha mengingat siapa yang dimaksud oleh Edam, namun Nathan menggeleng karena dia benar-benar lupa “ emang lu punya kakak ya?” “ Kak Sena” ucap edam “ dia dulu satu sekolah dengan kita. Kak sena dua tingkat diatas kita “ ujar edam Saat edam menyebut nama kakaknya, Nathan terkejut. Dia sama sekali tidak mengetahui kalau sena adalah kakaknya edam “ kak sena kakak lu? Kakak kandung maksudnya?” tanya Nathan memastikan Edam mengangguk “ lu baru tau ya?” tanya edam yang berusaha tersenyum “ iya” “ kak sena udah meninggal, lima tahun lalu “ ucap edam Nathan terdiam. Dia melihat edam dan juga sebaliknya “ gue udah biasa aja sekarang, jangan ngelihat gue seperti itu” ujar edam sambil berusaha tertawa “ semenjak gue kehilangan ka sena gue merasa putus asa dan sedih melihat orang tua yang sering terlihat murung, hingga hari dimana gue dan beberapa teman lain kumpul di rumah gue, dan disana gue lihat Leeyara begitu akrab dengan ibu. Awalnya gue sama sekali tidak dekat dengan leeyara, tapi semenjak gue lihat senyum ibu gue saat bicara dengan Leeyara gue langsung mencari cara untuk mendekatinya” ucap Edam “ lalu?” tanya Nathan yang penasaran dengan cerita edam “ lalu gue deketin, dan lama kelamaan akhirnya kami akrab dan jadi seperti sekarang” ucap edam mempersingkat ceritanya “ gue hanya sayang sama Leeyara sebagai teman dan sahabat. Ibu gue juga sering banget berpesan sama gue supaya selalu ngejaga Leeyara. Entah kenapa ibu gue seperti memahami perasaan Leeyara” “ maksudnya” tanya Nathan penasaran “ Leeyara mungkin terlihat ceria tapi banyak hal yang dia simpan sendiri”ucar edam dengan pandangan tetap lurus ke depan. Edam hanya ingin mengingatkan Nathan untuk tidak bermain-main dengan Leeyara. Dia ingin memberitahukan bahwa ada dia yang akan selalu melindungi sahabatnya itu “ kenapa lo cerita ke gue soal ini?” tanya Nathan Edam tertawa “ hahaha, gue hanya ingin lo tau aja bro “ ucap edam “baru kali ini Leeyara ga protes saat kami bawa orang lain masuk ke apartemennya, dan itu tandanya Leeyara merasa kalau lo orang baik” “ berarti selama ini tidak ada orang lain yang masuk ke apartemennya selain lo sama sabian?” tanya Nathan penasaran Edam menggelengkan kepalanya “ Keluarganya, sabian, gue dan putri” Nathan tersipu, dia melihat kearah luar untuk menyembunyikan senyumnya. Dia bahagia ketika mengetahui Leeyara menerima dia dengan baik. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook