bc

KARREL

book_age16+
2.3K
FOLLOW
14.3K
READ
family
badboy
goodgirl
drama
comedy
sweet
highschool
first love
secrets
school
like
intro-logo
Blurb

Ini kisah tentang Karrel Davian Andara, bosgeng utama SMA Cendrawasih.

Survey membuktikan, 98% murid SMA Cendrawasih menganggap Karrel adalah murid pertama yang patut di hindari. Ketua geng Levian--sekumpulan badboy tampan yang hobby-nya tawuran dan malakin adek kelas.

Katanya sih, bosgeng-nya SMA Cendrawasih, yang di takuti se antero sekolah.

Tapi kok, tunduk sama macannya Cendrawasih. Siapa lagi kalau bukan Aretha Kazumi Masayoshi--gadis terpintar di sekolahnya, yang sudah merusak segala reputasi baiknya.

Namun sebelum itu, Karrel sempat naksir Denta--kekasih rivalnya, tapi Denta selalu mengikrarkan hubungan keduanya tak lebih dari seorang teman. Karrel selalu mencari cara agar hati Denta bisa ia rengkuh, tapi Denta justru menyusun seribu rencana untuk tetap bertahan dengan Gasta--kekasihnya.

Sampai pada akhirnya, dia bertemu dengan Aretha Kazumi Masayoshi. Cewek keturunan Jepang, yang dari awal tak pernah berdamai dengannya.

"Sepertinya memang benar, bahwa manusia harus merasakan patah hati terbesarnya, sebelum ia mendapatkan cinta terbaiknya." Aretha Kazumi untuk Karrel Davian Andara.

"Karena pada akhirnya, akan ada cinta baik yang berpihak ke gue." Karrel Davian Andara.

chap-preview
Free preview
01 | Karrel Davian Andara The Boss
Sang surya tersenyum dan bersinar. Membangkitkan aktivitas seluruh makhluk di muka bumi, termasuk enam murid laki-laki dengan seragam putih abu-abu yang acak-acakan, berjalan beriringan di koridor lantai satu, salah satu SMA swasta elite di Jakarta Selatan—SMA Cendrawasih. Di barisan paling depan, seorang pemuda tampan dengan rahang tegas dan sorot mata yang tajam, melangkah dengan tenang, sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana abu-abunya. Tidak sama sekali memperdulikan beberapa kumpulan b***h berkedok siswi yang menyapanya dengan centil. Kalau kata Karrel, "Itu cewek-cewek, bacot banget anjing," dumelnya dalam hati, mengumpat tak karuan. Kedatangan ke-enamnya, sontak saja membuat para murid, baik siswa maupun siswi, baik junior maupun senior yang ada di koridor menepi, agar tidak menghalangi jalan mereka—deretan the most wanted boy SMA Cendrawasih. Tentu saja karena mereka tidak mau mencari ribut dengan ke-enam petingginya berandal sekolah dari 11 IPS 2 yang tergabung dalam Levian. Kecuali Agam dan Billy yang berada di kelas berbeda. Siapa yang tidak tau Levian? Sekumpulan badboy yang jago sekali membuat kaum hawa jatuh cinta. Meski sulit di kalahkan dan sudah terkenal se-antero Jakarta karena strategi p*********n mereka yang tidak pasaran. Levian adalah kumpulan badboy yang hanya berasal dari SMA Cendrawasih. Leader-nya yang tidak lain—tidak bukan adalah Karrel Davian Andara. Karrel Davian Andara—pentolan dari ke-enamnya. Mempunyai wajah paling tampan, paling populer dan paling ambisius. Pemuda blesteran Indonesia-Jerman itu, memiliki alis tebal yang menambah kesan dingin. Bibir merah alami, hidung mancung, mata tajam, kulit bersih dan rambut coklat gelap yang berantakan, juga tubuh tinggi menjulang. Belum cukup sampai di situ saja, ayahnya—Barga Praja Andara adalah seorang pembisnis sukses dan politikus terkenal. Mamanya—Chinta Maharani adalah seorang dokter mata, dan pemilik saham terbesar ke-dua di rumah sakit—Adjimoko. Selama perjalanan mereka menuju kelas yang terletak di lantai dua gedung sekolah ini, tidak sedikit siswi-siswi yang tergabung menjadi fans mereka, berteriak alay dan rusuh. Di tambah, Agam dan Vian selalu tebar pesona di sepanjang jalan. Sementara Tilo hanya melambaikan sebelah tangannya, sambil melemparkan cengiran khas andalannya. Tidak jauh berbeda dengan Billy yang melakukan hal serupa. Memang, yang paling kalem di sana hanya Azka, yang hanya melemparkan senyum tipis, berusaha tetap ramah, walau tidak terkesan murahan seperti ke-empat temannya yang lain. Berbeda hal-nya dengan Karrel yang tetap memasang ekspresi stay cool, karena tidak mau image gantengnya, sebagai cowok nomor satu di sekolah hilang. "AAAA, SUAMI GUE LEWAT!!" "YA ALLAH GANTENG BANGET!” pekik siswi berkuncir ekor kuda yang sudah jingkrak- jingkrak, karena gemas tidak karuan. "Agam, balikan sama gue dong!!" rengek seorang siswi cantik berambut pirang sepunggung, dengan aksesoris pita besar—yang memperindah kepalanya. "Emaknya Karrel, waktu hamil dia, ngidam apaan sih jadi ganteng macay begitu. Halalin adek dong bang!!" pekik seorang siswi ber-hoodie pink, dengan wajah imut seperti barbie. Ucapannya sontak saja membuat Karrel mendecih sinis lalu ngedumel dalam hati "Lo kata, lo itu babi mesti gue halalin?' batinnya gondok. "KAK KARREL I LOVE YOU!!!" "Azka, sarangheo oppa," pekik siswi lainnya, dan seketika langsung mendelik saat rambutnya di jambak dari belakang. Ternyata pelakunya adalah Shasa. *** Sementara itu—di tempat lain, mobil Mercy warna hitam yang di tumpangi Aretha Kazumi Masayoshi—berhenti tepat di depan gerbang megah SMA Cendrawasih. Selesai berpamitan pada sang ayah—gadis cantik keturunan Jepang pemilik tubuh tinggi itu melangkah dengan penuh percaya diri memasuki pekarangan sekolah menengah atas elite itu. Sekolah dengan gedung tiga lantai dan dominan warna biru itu, sudah ramai di hari pertama masuk. Sesekali, dia menyapa beberapa siswa dan memberikan senyum terbaiknya. SMA Cendrawasih sendiri adalah salah satu sekolah elite di Jakarta Selatan. Jika Dharma Wijaya adalah sekolah yang unggul di bidang non-akademik—seperti ekskul dan lainnya, Cendrawasih sendiri lebih menomor satukan akademiknya. Terbukti, Cendrawasih memiliki sederet murid yang pintar-pintar. Retha—cewek cantik yang usianya beberapa bulan lagi akan genap 17 tahun pada awal Februari—memiliki kulit putih pucat dengan rambut hitam panjang, serta poni rata yang menambah kesan imut. Dia menggendong tas berwarna biru kesukaannya, tersenyum lebar di sela langkah dengan hati yang berdebar. Terkenal sebagai murid terpintar seangkatan dari jurusan IPA, membuat nama Aretha Kazumi begitu di kenal seantero sekolah. Melihat lapangan basket, Retha berhenti. Matanya mengarah pada sekumpulan cowok-cowok tampan yang tengah bermain basket. Hingga seperkian detik, matanya jatuh pada sosok tinggi menjulang, dengan rahang tegas dan sorot mata yang tajam—tengah men-dribble bola basket. Sosok itu adalah Karrel--si bosgeng, yang sudah bersorak setelah berhasil menembakkan angka, membuat beberapa penonton yang ada di lapangan, langsung bersorak gila dengan riang dan rusuh. Retha langsung mendecih pelan, melihat Karrel yang sok ganteng sekali, dengan menyugar rambutnya yang penuh keringat itu, ke belakang menggunakan jari-jemari tangan kanannya. Retha kemudian melengos, memilih tidak peduli dan melanjutkan langkah. Tidak sadar, jika sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan dia dengan alis terangkat. "Til, itu cewek sepupu lo kan?" tanya Karrel menunjuk dengan dagunya pada Retha yang sudah melangkah menjauh dari pinggiran lapangan. Tilo jadi melihatnya, mengangguk begitu saja, "Ho'oh, anaknya om Brahma. Kenapa nanyain, naksir lo?" tanyanya kepo. Karrel mengumpat, "Kagak anjir.” ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.6K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.8K
bc

DENTA

read
17.0K
bc

Head Over Heels

read
15.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.7K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook