Alpha Owners

Kisah para manusia serigala yang banyak terdengar dalam masyarakat kita. Mereka juga terdapat di bumi dan sebagian besar, terwujud di dalam karakter dan memiliki kekuatan khusus selain manusia serigala atau manusia serigala ini juga seperti manusia harimau atau manusia hyena, manusia anjing hutan dan para pembuat jadi-jadian lainnya. Mereka juga memiliki berbagai karakter diri yang sama seperti, perubahan dimalam hari, menularkan kemampuan fisik dan spiritual serta mengubah bentuk melalui darah dalam setiap gigitan mereka. Selain itu mereka juga bisa berwujud manusia. 2.400 tahun yang lalu. Para manusia pernah mengubah suatu peristiwa, mengubah makhluk menjadi manusia serigala dalam beberapa hari di dalam satu tahun dan dimasa itu manusia serigala adalah manusia dengan meningkatkan kekuatan memangsa para manusia lainnya. Dengan sihir mereka bisa berubah menjadi serigala berwarna hitam pekat, hitam abu-abu, putih, cokelat, dan berbagai nya. Kepercayaan ini mendukung kuat bahkan banyak orang yang mengatakan ini benar-benar nyata bukan cerita fiksi. Alphard aku adalah manusia serigala dan aku juga seorang Alpha pertama. Saya menerima kemampuan dengan baik. Ibuku pernah berkata, konon kutukan terhadap nenek moyang kami dan membawa setiap kemenangannya menjadi manusia serigala. Pahami oleh kalian terhadap manusia serigala yang ada di zaman baru? Ini aku. Seorang Alpha sekaligus manusia serigala. Seorang pemimpin yang memiliki kekuatan sihir terkuat dan mantera khusus yang diberikan serta mampu mendukung diriku menjadi serigala atau organisasi lain, aku benar-benar terdiri dari serigala baik dari keganasan ku, kekuatan, kelicikan, dan juga hubungan di antara lari ku dan dengan kondisiku yang mampu membayar lebih banyak selai atau bahkan bisa permanen. "Alpha. Raja menunggu di mansion tengah." Seru seorang prajurit dengan membungkuk hormat, aku hanya mengangguk dan berjalan menuju tempat raja sudah menunggu. Ayahku adalah Raja di kerajaan manusia serigala dan ibuku adalah manusia biasa yang menerima ayahku dengan semua yang ayahku adalah manusia serigala bercampur dengan darah vampir dari kakekku. Pernah ibu bercerita, seribu tahun yang lalu saat masa lalu saya belum terlahir ke dunia ini ayah tidak pernah ingin berkepanjangan dengan ayah yang dipandu oleh musuh dari bangsanya sendiri bangsa vampir. Itu disebabkan oleh perebutan wilayah kekuasaan yang dimenangkan oleh ayahku membuat musuh-musuhnya semakin meningkat untuk raja-raja yang terlibat, sampai saat ini para musuh dari bangsa vampir atau bangsa penyihir tidak akan pernah mau bisa bertahan di wilayah wolf , "Apa yang terjadi, Raja?" Kataku setelah membungkuk hormat dan menatap serius pada raja "Para warrior sudah kembali." "Itu berita bagus. Aku akan menemukan mereka?" Setelah berucap itu, aku pindah ke ruang bawah tanah yang ada di samping mansion istana "Permainan baru dimulai .." Aku bisa mendengarkan apa yang diminta oleh ayahku, melalui kemampuanku yang bisa mendengar dari jarak radius terjauh. Ini petualangan ku. Alphard. Seorang wanita sedang duduk disalah satu kursi duduk sepi, dengan buku dan pensil ditangannya. Wanita itu sesekali tersenyum dan menerawang jauh memikirkan tentang kehidupan selanjutnya, dia adalah Liana ta Ginny. Seorang wanita dengan kejeniusannya yang bisa mengendalikan pikiran dan pikiran seseorang, akan tetapi ia hanya menggunakan kemampuannya seperti disaat-saat sangat membutuhkan dan terdesak saja, melain waktu ia adalah seorang wanita biasa dengan permainan sederhana bersama paman dan bibinya. "Jangan lihat kebelakang. Teruslah berjalan, jalan lah dengan cepat agar tidak tersandung ranting pohon." Ucap pelan wanita itu dengan memperbarui semua tulisan yang rapi dan bersih. "Sekarang sudah jam berapa, yaa?" Katanya dengan melihat jam tangan dipergelangan tangan kirinya, kemudian menarik nafas. "Ternyata aku duduk disini lebih dari dua jam, kenapa aku tidak menyadarinya. Huh..aku terlalu asyik dengan pikiranku." Setelah wanita itu bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh dari tempat duduk, rupanya sedari tadi ada yang terus memperhatikan wanita tersebut, tersenyum tipis dan lalu kemudian berlalu seketika. "Nata, kamu darimana saja. Aku sangat khawatir kamu tidak pulang sampai sore seperti ini," Seru wanita menerima baya dengan menghampiri Liana ta dan memeluknya. Liana ta tersenyum dan membalas pelukan sang bibi. "Seperti biasanya, bibi? Aku tidak akan kemana-mana selain ditempat itu dan maafkan aku telah membuatmu khawatir. "Apa kau merindukan, mereka?" Tanya Tere (bibinya Liana ta). "Aku selalu merindukan mereka, setiap pertemuan, minggu, bulan, dan tahun. Tapi aku tidak lupa dengan kehidupanku, bibi. Sekarang aku punya bibi dan paman yang sangat menyayangiku, benarkan?" Ucap Liana ta dengan senyum manisnya membuat Tere ikut tersenyum dan mengangguk senang. "Kalau begitu boleh aku tau berapa usiamu saat ini, nona manis. Mm .." Seru Tere dan setelahnya tersenyum manis. "Menetap di angka 2 dan 0 bibi," Jawab Liana ta dan mereka tertawa bersama. Saat ini mereka hanya berdua di dalam rumah ini karena Tian atau pamannya Liana ta sedang berada di luar negeri untuk pekerjaan beberapa hari.