bc

The Alchemists: Cinta Abadi (Indonesia - Free)

book_age16+
2.3K
FOLLOW
33.8K
READ
adventure
billionaire
possessive
powerful
drama
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Bagaimana rasanya menjadi manusia abadi di zaman modern? Sebagai seorang pria kaya, tampan, sempurna, dan awet muda, Caspar adalah idola setiap wanita.

Meskipun banyak perempuan ingin menjadi kekasihnya, dia tidak pernah jatuh cinta. Tak seorang pun menarik hatinya sampai ketika ia bertemu perempuan aneh yang di kepalanya hanya memikirkan cara mencari UANG - UANG DAN UANG.

Sebagai gadis yatim piatu yang miskin, Finland telah belajar bahwa dia tidak boleh bergantung pada siapa pun! Dia pelit, cinta uang, dan pasti sedikit gila. Kenapa dia tidak menerima cinta Caspar?

Apa sih yang tidak bisa pria ini berikan untuk Finland? Membelikan pulau untuknya? Sudah. Memberikan dia semua bunga yang ada di seluruh negeri sampai pasangan lain tidak kebagian setangkai mawar pun untuk merayakan Valentine? Sudah juga. Bahkan, membuatkan kolam uang Gober Bebek agar dia bisa berenang di kolam uang seperti Paman Gober karena Finland sangat suka uang? Itu apalagi!

#modernfantasy #immortalmortals

Ini adalah buku seri tentang kaum Alchemist yang hidup abadi dengan 3 Volume yang dapat dibaca secara terpisah:

1. The Alchemist

2. Aleksis & Pangeran Siegfried

3. Proposal 101

----------------

Cover: Aleksis & Alaric from Volume 2, by Same van Rijn

Copyright: @2019 Missrealitybites

Instagram @casparthealchemist

Instagram @missrealitybites

PS: Novel "The Alchemists" sudah saya cetak menjadi buku. Volume 1 terdiri dari dua buku masing-masing setebal 500 halaman dengan harga untuk keduanya adalah Rp 150rb saja sudah termasuk ongkir ke seluruh Jawa dan Bali. Untuk luar pulau akan ditambah biaya ongkir sesuai JNE atau Tiki. Untuk luar negeri akan ditambah biaya ongkir sebesar Rp 100rb.

Yang berminat memesan bukunya silakan menghubungi Mbak Deasy lewat w******p ke: 0812-8226-7045. Terima kasihh.

chap-preview
Free preview
Terlambat Naik MRT*
"Aku tidak boleh terlambat… Aku tidak boleh terlambat… Aku tidak boleh terlambat…" Finland terus menyemangati dirinya sambil berlari mendorong troli kopernya menuju stasiun MRT bandara. Ia mengambil penerbangan tengah malam yang paling murah dan sesudah lewat imigrasi dan pengambilan bagasi seharusnya ia masih punya waktu satu jam sebelum MRT tutup. Brengseknya, pesawat dari Jakarta memang sering terlambat sehingga akhirnya gadis itu baru bisa boarding 45 menit lewat dari jadwal, yang artinya sekarang dia harus berlari sekuat tenaga. "Aduh... please... please... Aku tidak punya uang untuk naik taksi di jam segini. Biaya surcharge-nya tinggi sekali.." Fokus pandangannya hanya pada tanda panah menuju MRT dan Finland berlari sekuat tenaga tanpa mempedulikan sekelilingnya. Ia terlambat melihat seorang pemuda yang berjalan melintas santai di depannya sambil mendorong sebuah koper kecil. Hantaman akibat kecepatan lari Finland dan berat dari kedua koper di troli menabrak pemuda itu dengan sangat keras. Keduanya jatuh bertimpaan dengan koper-kopernya. "Ya Tuhan... ya ampuunn... Maafkan aku.. aku tidak memperhatikan jalan…" Finland buru-buru berdiri dan membereskan koper dan trolinya lalu berulang kali membungkuk untuk minta maaf. Pemuda itu masih tergeletak di lantai saat Finland sudah berdiri meminta maaf, dan perlahan ia bangun sambil mengurut kepalanya yang terasa sakit.. "Ugh... kelakuan manusia zaman sekarang parah banget sih... Semuanya selalu buru-buru sampai membahayakan orang lain ..." Ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Mungkin yang ini aku harus kasih pelajaran." Ia mengebas-kebaskan debu dan kotoran dari pakaiannya. Pemuda itu mengenakan kemeja lengan panjang biru dan jeans yang modis dengan sneaker putih. Pandangannya terhenti pada siku kirinya yang sedikit berdarah, lalu ia mengangkat wajah dan menatap Finland dengan mata marah besar. Anehnya, tiba-tiba saja sepasang mata biru yang galak itu berubah menjadi dingin ketika melihat Finland. Ia mendeham lalu mengeluarkan handphone-nya. "Hei, yang kau lakukan itu membahayakan orang lain, tahu! Minta nama, nomor telepon dan alamatmu, biar aku bisa minta ganti rugi atau mengirimkan surat panggilan pengadilan". Finland tertegun. ... Wow ... apa yang baru saja terjadi..?? Dari mana dia bisa mendapat uang untuk membayar ganti rugi? Saat ini ia hanya punya 50 dolar di rekeningnya sampai ia bisa melakukan kerja sambilan menyebar brosur di mal akhir pekan ini. "Aku.. err..." Saat inilah Finland sadar bahwa ia sudah kehilangan kesempatan untuk naik MRT, karena MRT sudah tutup dan ia hanya bisa pulang dengan menggunakan bus atau menunggu hingga pagi di bandara untuk naik MRT. "Aku… namaku Finland. Ini nomor telepon dan alamatku..." Finland mengambil ponsel dari tangan pemuda itu dan menuliskan nomor telepon dan alamatnya di Singapura. Ah, sebenarnya itu bukan alamatnya, melainkan alamat Jean, sahabatnya sejak kuliah di NTU. Jean adalah seorang supermodel dan sering bepergian keliling dunia untuk pekerjaannya.  Apartemennya di Robertson Road hanya dipakai untuk menyimpan barang-barangnya dan kalau Jean sedang datang ke Asia. Jean bilang apartemennya hanya berisi debu karena jarang sekali ditinggali manusia. Setelah Finland lulus kuliah dan harus keluar dari asrama, ia menjadi kuatir karena ia harus mencari pekerjaan dan tempat tinggal di Singapura. Kuliahnya kemarin dibiayai oleh beasiswa pemerintah Singapura dengan syarat setelah lulus ia harus mengabdikan dirinya dengan bekerja selama tiga tahun di perusahaan mana pun di Singapura. Sekarang mencari pekerjaan di negeri Singa ini semakin sulit karena tingginya persaingan, sementara biaya hidup luar biasa mahal. Setelah sebulanan mencoba mencari kamar sewaan murah, Finland hampir putus asa karena kamar termurah yang ia temukan adalah 600 dolar, sementara saat ini ia hanya memperoleh 50 dolar per hari dari kerja sambilan menyebarkan brosur setiap akhir pekan sampai ia mendapatkan pekerjaan permanen, dan itu sama sekali tidak cukup untuk bertahan hidup. Untungnya, Jean, sahabatnya yang baik hati seperti malaikat, menyelamatkan Finland dari situasi malang itu dan menyuruh Finland untuk tinggal di apartemennya sampai Finland mampu menyewa apartemen sendiri. "Ini kan daerah pemukiman mewah," komentar pemuda itu saat melihat alamat yang dituliskan Finland di ponselnya. "Dasar anak kaya manja. Kau tidak peduli pada orang lain dan sekelilingmu. Bagaimana kalau aku ini nenek tua yang sakit-sakitan? Ditubruk seperti tadi itu bisa bikin orang mati, tahu!" Tiba-tiba emosi Finland memuncak dan ia pun menjawab kesal, "Aku kan sudah berulang kali meminta maaf, apa itu belum cukup? Aku tidak sengaja... Aku buru-buru mengejar MRT karena aku tidak punya uang untuk naik taksi. Tolong dong... aku ini sudah merasa sangat bersalah dan tidak enak terhadapmu... Kenapa kau seolah sengaja membuatku merasa tambah bersalah?" Finland mencoba sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak tumpah dan bicara dengan gigi terkatup. Hari ini sungguh panjang dan melelahkan dan ia tidak tahan lagi. Pemuda itu memandang wajahnya baik-baik seolah mencoba menilai apakah gadis itu berbohong.  Memang, bagi orang luar, beralamat di Robertson Road yang mahal dan mengaku tidak punya uang untuk taksi rasanya tidak masuk akal. Namun Finland tidak akan menjelaskan tentang keadaannya kepada siapa saja. "Apakah Finland itu memang benar namamu?" Pemuda itu mengangkat tangannya dan memberi tanda agar Finland menyerahkan paspornya, "Mana paspormu?." Finland mendengus namun menyerahkan paspornya dengan enggan. Namanya memang sangat menyebalkan, karena ia sering sekali mendapat pertanyaan seperti itu. Finland* hanya punya satu nama, bahkan juga tidak ada nama belakang, sehingga setiap kali ia membeli tiket, ia harus menulis nama "Finland Finland" seolah satu kali saja belum cukup memalukan. Pandangan pemuda itu terlihat melunak setelah mempelajari dan memfoto paspor Finland, dan ia berkata, "Nama yang bagus. Sudah pernah ke Finlandia?" "Aku capek. Kau sudah dapatkan alamat dan nomor teleponku? Tolong pergi..." Pemuda itu mengembalikan paspornya dan mengangguk. Finland kemudian berjalan lesu ke bangku terdekat dan duduk dengan wajah muram. Ia terpaksa harus menunggu pagi di bandara agar bisa pulang naik MRT ke apartemen Jean, padahal tubuhnya sangat lelah dan ingin tidur, dan besok pagi ia tidak boleh terlambat untuk wawancara pekerjaan di Suntec. . . *MRT = Mass Rapid Transit (sarana transportasi kereta di Singapura) *Finland = Finlandia (dalam bahasa Inggris) nama sebuah negara di Eropa - Skandinavia. . @@@@@@@@@@@@@@ Dari Penulis: Saya sangat suka menggunakan nama yang tidak umum, contohnya "Finland" yang merupakan nama negara Finlandia dalam bahasa Inggris. Lalu ada "Jean" sahabat Finland yang berjenis kelamin laki-laki. Nama lengkapnya Jean Pierre Wang, blasteran Prancis dan Singapura. Jean ini orangnya baik banget dan asyik. Saya nggak sabar memperkenalkan dia kepada pembaca. Jean Pierre itu dibacanya 'Zan Piye' (bahasa Prancis) Ke depan akan ada banyak nama yang unik/tidak biasa, dengan harapan pembaca akan lebih gampang ingat karena semua tokohnya memberi kesan yang mendalam, seperti: Katia, Lauriel, Marion, Aldebar, Aleksis, dll.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.3K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
61.2K
bc

Living with sexy CEO

read
277.7K
bc

Crazy Maid ( INDONESIA )

read
206.3K
bc

True Love Agas Milly

read
197.7K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
76.0K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
307.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook