The Heirs : Roads Untravelled

Jakarta Pusat, Indonesia - September 2021 Arunika Gauri memasuki mobil dengan perasaan begitu lega. Karena malam ini, semuanya berjalan lancar seperti yang telah ia rencanakan sebelumnya dan yang terpenting ia berhasil membawa pulang segepok uang hasil pekerjaan nya malam ini. Jadi, untuk seminggu ke depan dia tidak akan bingung lagi bagaimana dia akan mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang semakin hari semakin membengkak. Di sini, di Kota Jakarta, Indonesia Arunika mengasingkan diri dan meninggalkan semuanya di belakang setelah Dhawuh Raja atau perintah raja yang di keluarkan oleh ayah nya sendiri – Pakubuwa XIV– Raja Kerajaan Ngartasura Hadiningrat satu tahun yang lalu. Dhawuh Raja yang menyatakan kalau Arunika harus segera menikah dengan seorang pria pilihan dari Kerajaan Ngartasura Hadiningrat demi mempertahankan dinasti keluarga Wajendra –Keluarganya. Iya jangan terkejut begitu, Arunika Gauri Bhanurasmi adalah salah satu Putri dari Kerajaan Ngartasura Hadingingrat yang kabur dari Keraton karena tidak ingin di jodohkan oleh pria pilihan Keresidenan. Jangan menertawakan Arunika, karena ia tahu diri kalau hidupnya ini memang terkesan klise dan konyol, namun sesungguh nya – kabur dari rumah –, adalah satu-satunya keputusan terbesar yang pernah Arunika buat sepanjang hidupnya ini juga merupakan keputusan yang sangat sulit untuk Arunika sendiri karena meninggalkan Kerajaan Ngartasura Hadiningrat sama saja dengan meninggalkan semuanya di belakang; uang, kekuasaan dan bahkan previlage. Di sini di Jakarta Arunika harus hidup dan berdiri dengan kakinya sendiri dan itu adalah sesuatu yang belum pernah ia lakukan karena sepanjang dua puluh empat tahun hidupnya Arunika terbiasa mendapatkan semuanya dengan mudah tanpa usaha yang berarti karena status Gusti Raden Ajeng sang Putri Mahkota Kerajaan Ngartasura Hadiningrat yang dia miliki. Arunika melangkahkan kakinya ke arah mobil Volkswagen Scirocco putih miliknya bukan keluaran terbaru memang, Arunika mendapatkan mobil itu dari Areillo, sudah kah Arunika ceritakan tentang penyelamatnya saat dia terjebak di Jakarta? namanya Areillo Pandji Julien orang-orang mengenalnya dengan nama Arellio Julien. Pria yang menolong dirinya saat pertama kali ia menginjakan kakinya di Ibukota Jakarta Indonesia. Dengan baik hati ia menawari Arunika sebuah mobil berjenis Volkswagen Scirocco dengan harga yang benar-benar murah dari harga aslinya – bahkan lebih murah dari mobil second yang beredar di pasaran, awalnya Arunika tidak mempercayai Arellio Julien namun setelah mengenalnya lebih jauh ia jadi mengerti kalau Areillo Julien hanya lah orang kaya yang suka mendonasikan uang milik nya kepada orang yang membutuhkan pria itu selain mengelola bisnis keluarga –Glorious perusahaan yabg bergerak di bidang pengelolaan batu berharga, juga merupakan founder yayasan Glorious Life, yayasan non profit yang bergerak di bidang kemanusiaan dan menjadi pelopor NGO di Indonesia. kalau dibandingkan dengan Arunika dia gak ada apa-apanya dengan Arellio ibaratnya itu di atas langit masih ada langit, tingkatan yang telah Arunika capai sekarang bukan segalanya gak ada yang bisa dibanggakan dia beda jauh pokoknya. Jadi berbekal tabungan Arunika yang isinya tidak lebih dari lima puluh juta ia membeli mobil itu dengan cara menyicilnya dan pada bulan kedua belas mobil itu sudah benar-benar menjadi miliknya. Mengenai pekerjaan Arunika untuk melunasinya, ia tau kalau ini ilegal dan cukup ekstrim tapi yang terpenting adalah uang itu berhasil menghidupinya disini di Jakarta. Setelah memutuskan kabur dari Keraton Arunika tidak memiliki apa pun selain tabungan dari hasil uang saku semasa sekolah menengahnya yang dulu susah payah Arunika kumpulkan, namun tentu saja tabungan itu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhannya disini apalagi biaya UKT per semester yang harus di bayarkan Arunika cukup mahal karena kini ia melanjutkan studinya di salah satu Universitas Swasta di Jakarta – Klandestein University of People – dengan program studi yang diambil adalah Politic Science and International Relation. Mengenai pekerjaan yang baru saja Arunika lakukan, setiap minggu malam Arunika akan selalu keluar untuk mencari uang tapi yang jelas bukan sebagai PSK tentu saja. Pekerjaan seperti itu terlalu beresiko tinggi dan membahayakan dirinya sendiri dan tentu saja nama baik Keraton Ngartasura Hadiningrat tapi yang jelas mengenai pekerjaannya, Arunika sering sekali berkumpul dengan para berandalan ber-uang di shuttle racing – underground racing terbesar di Indonesia, untuk melakukan balap liar. Kalau bisa memilih tentu saja Arunika Gauri tidak pernah ingin berkumpul apalagi berteman dengan orang seperti mereka walaupun mereka kebanyakan adalah orang kaya tapi yang jelas lingkup pergaulan anak-anak orang kaya di shuttle racing itu cukup memprihatinkan mereka bukan high-classy end, mereka semua yang ada di sana terlalu bebas dan lepas! Tapi siapa peduli, bagi Arunika sekarang balapan liar di shuttle racing menjadi satu-satunya jalan agar ia bisa mendapatkan uang banyak dengan cepat dan mudah walaupun gak mudah-mudah banget sih. Hanya itu. – balap liar memang memiliki resiko tinggi juga dia harus siap kalau terjadi apapun namun setidaknya Arunika tidak harus menjual diri kan. – Arunika memarkirkan mobil miliknya, di tanah lapang yang berada tepat di samping gang tepat tempat tinggalnya berada. Setelah memastikan terparkir dengan benar dan mengunci pintu mobil Arunika berjalan sambil menanggalkan jaket hitam miliknyanya, Arunika memasukkan kunci mobil itu ke dalam saku dan mulai menyusuri gang untuk sampai ke kontrakan yang berada tepat di ujung diantara ruko-ruko yang masih tutup kelihatan menyeramkan dan sepi. Aslinya kawasan tempat tinggal Arunika ini apabila siang hari akan sangat ramai karena berdekatan dengan area student playground anak-anak Klandestein University of People's yang terkenal dengan cafe-cafe aesthetic tempat anak-anak muda nongkrong dan pusatnya study room yang berkualitas di wilayah Klandestein University of People's. Arunika melirik pergelangan tangannya yang di lingkari Vacheron Constantin Watches sebuah arloji berharga hampir 8 miliyar – satu-satunya barang mewah yang dia miliki selain mobil. Arloji ini adalah hadiah ulang tahun Arunika yang ke dua puluh tahun dari Raden Mas Argani sepupu favoritnya. Karena hal ini juga Arunika mendapatkan nasihat tiga hari tiga malam dari Sri Sultan Pakubuwana XIV yang tidak suka anaknya menerima barang mahal dari orang lain. – Jam empat kurang lima belas menit – sudah dini hari. Arunika harus lekas sampai ke flat kontrakan nya dan tidur! Setelah akhirnya berjalan kurang lebih menghabiskan waktu lima menit Arunika berhasil masuk ke dalam kontrakan sederhana miliknya, ia bergegas membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk tidur, karena nanti jam delapan pagi ia masih memiliki mata kuliah wajib yang harus dia ikuti setidaknya Arunika memiliki tiga jam untuk tidur taking nap sebelum berangkat ke kampus itu lebih baik daripada tidak tidur sama sekali kan.