bc

Wanitanya Tuan Muda (Indonesia)

book_age18+
1.5K
FOLLOW
10.0K
READ
drama
sweet
brilliant
like
intro-logo
Blurb

21+

Sejak pertemuannya dengan seorang wanita misterius di pesta topeng itu membuat seorang Tuan Muda seperti Mahesa merasakan getaran yang aneh didalam hatinya. Dia menjadi sangat penasaran dengan sosok wanita yang ditemuinya itu.

Hingga pada akhirnya takdir kembali mempertemukan keduanya, Mahesa bersumpah tidak akan pernah melepaskan wanita bernama Raquel. Dia ingin membuat Raquel menjadi wanitanya selamanya.

Namun, Mahesa tidak mengetahui rahasia tentang Raquel. Wanita itu hanya sedang memerankan sebuah peran yang membuatnya terjebak dan harus memilih diantara cinta atau dendam.

Akankah Mahesa mengetahui siapa sosok wanita yang dikencaninya itu? Bisakah keduanya bersatu?

chap-preview
Free preview
01 - Pesta Topeng
Siapa yang tidak mengenal seorang Tuan Muda bernama Mahesa Alexander, tampan, kaya raya, sukses, muda, berbakat, penuh dengan pesona. Tidak sulit baginya untuk memilih seorang wanita yang dia inginkan. Tanpa perlu berusaha terlalu keras, wanita manapun mendekatinya dengan agresif, sangat banyak sekali wanita yang ingin menjadi wanitanya. Walaupun mereka juga mengetahui bahwa Mahesa hanya ingin bermain - main saja, namun, bisa menjadi seorang wanitanya merupakan kebanggaan tersendiri. Dan tentunya setelah dicampakkan olehnya pun wanita itu menjadi terkenal dalam sekejap saja. Malam ini banyak sekali wanita yang ingin menjadi pasangannya di pesta topeng, namun, sebenarnya Mahesa sedang tidak bersemangat untuk pergi menghadiri pesta. Akan tetapi, karena ada rekan bisnis yang ingin ditemuinya disana, membuatnya harus pergi. Dengan tidak bersemangat Mahesa mengenakan setelan jas putihnya. Lalu setelahnya dia berangkat menuju tempat pesta tersebut. Selama didalam perjalanan menuju kesana, dia hanya memejamkan kedua matanya sambil mendengarkan lagu yang saat ini sedang terputar didalam mobil. Hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan untuknya, kalau boleh jujur, dia sebenarnya ingin sekali untuk beristirahat. Namun, dia sudah terlanjur berjanji untuk datang ke acara rekan bisnis barunya itu. Sesampainya disana, Mahesa langsung disambut hangat. "Selamat datang dan selamat malam Tuan." Sapa Seorang Pelayan dengan ramah. "Malam." Jawab Mahesa singkat. Dikarenakan tema malam ini harus mengenakan topeng, seorang Pelayan itu pun memberikan topeng untuk Mahesa,  "Tuan ini topengnya, semua tamu yang datang harus mengenakan topeng."  Mahesa mengambilnya, "Terimakasih." Lalu tanpa basa basi lagi Mahesa langsung mengenakan topeng pemberian dari Pelayan itu. Terlihat sangat cocok sekali diwajah Mahesa. Dia malah kelihatan semakin mempesona, dia berharap malam ini tidak ada seorang wanita yang mengenali dirinya. Dia masuk kedalam ruangan tempat pesta topeng tersebut diadakan, dia berjalan terus sambil mencari sosok yang dia kenali disana. Mahesa sangat bersyukur karena menggunakan topeng, dirinya bisa bersembunyi. Sejujurnya Mahesa masih trauma dengan apa yang terjadi masa lalunya bersama dengan mantan pacarnya yang bernama Maira dan Mawar yang merupakan Adik Iparnya sendiri. Selama kesendiriannya itu, membuat Mahesa menjadi lebih banyak berpikir. Dia tidak ingin salah memilih seorang pasangan lagi untuk kedepannya. Dia sudah sadar bahwa selama ini dirinya sudah terlalu banyak bermain dan juga mempermainkan wanita manapun yang dia inginkan. "Dimana sih Romi?" Mahesa sangat kesulitan menemukan sosok Romi dikarenakan semua orang yang dia temui disini sedang mengenakan topeng. Mahesa yang tak kunjung menemukan rekan bisnis barunya itu, akhirnya memutuskan untuk duduk dikursi yang berada didekat meja mini bar. "Maaf Tuan, ingin minum apa?" "Tolong berikan saya bir." "Baik, mohon tunggu sebentar." Seorang Pelayan itu menuangkan segelas bir kepada tamunya. "Ini Tuan, selamat menikmati." Mahesa langsung meneguk sedikit bir tersebut. Saat ini dia sedang memainkan jemarinya saja di gelasnya. Tempat ini terlalu ramai dan berisik. Namun, entah mengapa hatinya menjadi begitu gelisah. Dia menjadi bosan sendiri berada ditengah - tengah keramaian seperti ini. Mahesa memutuskan bangkit dari tempatnya. Dia memutuskan untuk pergi dari sana. Namun, baru saja dirinya beranjak dari tempat duduknya, tanpa sengaja dia malah bertabrakan dengan seorang wanita. Dengan refleks Mahesa langsung menahan pinggang ramping wanita tersebut agar tidak terjatuh. Keduanya saling berpandangan selama beberapa saat, lalu wanita itu yang sudah tersadar langsung mendorong dan melepaskan dirinya dari pelukan hangat dari Mahesa. "Lepaskan! Dasar kurang ajar!" Serunya. Mahesa langsung menyipitkan kedua matanya mendengarkan ucapan wanita yang baru saja ditemuinya itu. "Maaf Nona, bukannya kamu yang menabrak aku ya?" Mahesa masih tidak terima dituduh seperti itu. "Bukannya seharusnya kamu minta maaf atas sikap kamu, eh malah kamu menuduh aku yang bukan - bukan!" Wanita itu terlihat sangat emosi. 'Aku yakin seratus persen, bila aku membuka topeng yang aku kenakan saat ini, dia pasti akan menyesali apa yang telah dia lakukan sekarang! Aku harus sabar dan mengendalikan diriku.' Batin Mahesa yang sudah terpancing. Mahesa menghela nafas dengan kasar, "Baik kalau begitu aku minta maaf." Setelah mengatakannya Mahesa langsung melangkah. "Tunggu! Apa seperti itu caranya kamu meminta maaf dengan seorang wanita? Dasar tidak sopan. Sikap kamu itu malah menunjukkan sebenarnya kamu tidak tulus dan ikhlas untuk meminta maaf." Mendengarkan ucapan wanita itu membuat Mahesa kembali membalikkan badannya lalu kembali berjalan untuk menghampiri wanita tersebut, "Sebenarnya apa yang kamu inginkan? Katakan saja!" 'Dasar sombong! Apa semua Tuan Muda bersikap seenaknya seperti kamu? Baiklah, aku akan memberikan pelajaran yang tidak akan kamu lupakan malam ini.' Gumam Raquel didalam hatinya. Raquel pun berjalan mendekati mini bar, lalu mengambil segelas minuman yang ada disana.  'Apa yang mau dia lakukan?' Mahesa sedang menebak - nebak apa yang sedang direncanakan oleh wanita itu. Tanpa berpikir panjang lagi, Raquel langsung menumpahkan segelas minuman yang sedang dia pegang ke pakaian yang dikenakan oleh Mahesa. Mahesa hanya melongo tak percaya karena mendapatkan perlakuan seperti itu, "Apa yang kamu lakukan? Apa kamu sudah gila? Aku akan membuatmu menyesali dengan apa yang baru saja kamu lakukan." "Ih takut! Silahkan saja buat aku menyesal karena sudah menumpahkan segelas minuman dipakaian kamu ini." Raquel berjalan mendekati Mahesa lalu menepuk - nepuk d**a pria dihadapannya itu sambil tersenyum mengejek. Mahesa semakin murka, dia menahan kedua tangan Raquel, "Tunggu disini! Aku akan segera kembali!" Mahesa merasa sangat tertantang dengan apa yang dikatakan oleh wanita yang baru saja ditemuinya itu. "Jangan membuatku menunggu terlalu lama, karena aku tidak menyukainya." Balas Raquel. Setelah mendengarkan apa yang dikatakan Raquel, Mahesa langsung berjalan cepat keluar dari tempat pesta tersebut. Kini keduanya sudah menjadi pusat perhatian, Mahesa langsung pergi dari sana dengan perasaan yang sudah bercampur aduk. Dia bersumpah akan membalas perlakukan wanita itu dengan cara yang tidak terduga. "Tuan! Apa Tuan baik - baik saja?" Tanya salah satu Anak buahnya. "Menurut kamu apa saat ini aku sedang baik - baik saja?" Ketus Mahesa yang melampiaskannya kepada Anak buahnya. "Maafkan kami, Tuan. Seharusnya kami menjaga Tuan dengan baik."  "Cukup! Sebaiknya sekarang belikan aku setelan jas dan kemeja yang baru." Anak buahnya masih bingung dengan ucapan Tuannya itu, hingga membuat Mahesa semakin emosi, "Sekarang!" Serunya kembali dengan nada suara yang sudah meninggi. "B-baik, Tuan!"  Mahesa menghela nafas dengan kasar, "Sial! Siapa sebenarnya wanita itu? Berani - beraninya dia mempermalukanku seperti itadi?" Mahesa memutuskan untuk menunggu didalam mobilnya. Dia hanya diam sambil memejamkan kedua matanya, dia bersumpah akan mempermalukan wanita tadi. Mahesa sedang berpikir terus menerus hingga pintu mobilnya diketuk dari luar.  "Tuan..." Mahesa membuka kaca mobilnya, "Ini pakaian yang Tuan inginkan." Mahesa langsung mengambilnya dengan kasar lalu kembali menutup kaca mobilnya lagi.  Tidak membutuhkan waktu lama lagi, Mahesa sudah kembali rapi dengan setelan kemeja dan juga jas nya. Dia membuka pintu mobil lalu berjalan masuk kembali kedalam.  'Dimana wanita itu?' Mahesa terus saja mencari sosok dengan ciri - ciri seorang wanita yang tadi dia temui.  "Apa kamu sedang mencariku, Tuan? Tenang saja aku tidak akan kabur kemana - mana." Raquel menepuk  punggung Mahesa. Seketika Mahesa langsung menoleh kearah belakangnya, dia menatap wanita itu dengan tatapan tajam. Mahesa tidak menyangka bahwa wanita itu tidak merasa takut kepadanya. Sementara yang ditatap malah tersenyum mengejek. Mahesa benar - benar merasa sangat terhina, dia sangat tidak menyukai senyuman wanita yang berada dihadapannya itu. 'Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia tidak takut sama sekali kepadaku?' Batin Mahesa yang merasa sangat penasaran.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Pinky Dearest (COMPLETED) 21++

read
285.7K
bc

Bermain Panas dengan Bosku

read
1.2M
bc

Naughty December 21+

read
509.0K
bc

Sweet Sinner 21+

read
879.7K
bc

LAUT DALAM 21+

read
289.2K
bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
836.2K
bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook