bc

Married by Accident ( season 2 ) - Indonesia

book_age16+
1.8K
FOLLOW
14.8K
READ
love after marriage
fated
second chance
pregnant
arranged marriage
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

" Jangan membuat ku untuk memilih, Shei. Karena, itu sama saja kamu menyuruh ku untuk bunuh diri " - Ares Keynal Rajasa.

chap-preview
Free preview
Prolog
Pagi sejuk masih terasa ketika pintu kamar putih itu terbuka. Dan menampakkan sosok tubuh kecil dengan muka masih mengantuk berjalan masuk dan menghampiri tempat tidur King size, di mana dua orang tengah tidur dengan pulas di balik selimut. Dengan kaki dan tangan kecil nya ia menarik kursi yang terdapat di depan meja rias. Membawanya ke dekat tempat tidur dengan sedikit menimbulkan suara akibat bergesekkan dengan lantai. Membuat satu dari dua orang itu bergerak dan terjaga. Wanita berambut panjang yang tengah berbaring di bawah selimut dalam pelukkan pria yang tidak lain adalah suami nya. Ia menoleh kebelakang pada sumber suara yang membuat nya terbangun. "Hei, sayang " sapa nya dengan suara parau ketika melihat anak laki - laki yang sekitaran umur empat tahun lebih sedang berdiri di samping tempat tidur nya. Dengan kursi yang sudah ia tinggalkan di tengah ruangan kala ia mendengar suara Mamanya. Wanita itu membantu anak nya untuk naik ke atas tempat tidur. Membuat bocah itu kesenangan dan langsung menyusup ke tengah mereka. "Ergh " pria itu mengerang dalam tidur nya. Dan dengan perlahan membuka kedua matanya. Saat merasakan tubuh mungil di atas lengan nya. "Papa, Rama mau di peluk juga " cakap b***k kecil itu menarik lengan kekar ayah nya. Ares tersenyum, ia pun menurut membawa anak nya kedalam pelukkan. Ujung matanya melirik Sheira, istri nya yang tengah beranjak dari baringan sambil menarik selimut hingga atas d**a. Ia mendekap anak nya dengan erat, dan melihat Sheira langsung bergegas ke kamar mandi. "Papa, mau s**u " ujar bocah itu. Ares langsung tertawa, ia pun mencium pipi anak nya dengan manja. Membuat Rama, bocah laki - laki itu tergelak senang. "Mau s**u ?" Tanya Ares. Dengan cepat Rama mengangguk. Membuat Ares kembali mencium anak nya karena gemas. "Ayo, papa buatin s**u " jawab nya sambil beranjak duduk. Rama langsung bangun. Ia berdiri di atas kasur menunggu ayah nya juga bangun. Ares lebih dulu mengambil kaus di sofa. Kemudian kembali mendekati Rama, meraih anak nya dalam gendongan. "Ma, Papa Sama Rama keluar ya " seru Ares, pada Sheira yang masih berada di dalam kamar mandi. Tanpa menunggu jawaban, keduanya langsung keluar dari dalam kamar tersebut. *** "Salim Papa, sayang " ujar Sheira pada Rama yang tengah menikmati sarapan nya. Anak itu menurut, menyalim tangan sang Papa tidak lupa juga memberi kiss di bibir Ares. Membuat Veranda, dan Keynal. Opa dan Oma nya tersenyum begitu gemas melihat sikap Rama yang begitu menggemaskan. "Pi, Mi. Ares duluan ya " pamit Ares pada kedua orang tua nya. "Hati - hati, Res " pesan Ve, sang Mami ketika Ares menyalami nya. Ares mengangguk, Sheira juga mohon diri untuk mengantar Suami nya kedepan. Dan menitipkan Rama sebentar pada keduanya. "Nanti malam jadi ?" Tanya Sheira, ketika tiba di Samping mobil yang akan di Kendari Ares. "Jadi, aku jemput atau -" "Ketemu di sana aja, kasian kalau kamu harus bolak balik " ujar Sheira, merapikan dasi hitam suami nya. Ares mengangguk, mereka memang membuat janji kalau malam ini akan melakukan dinner berdua. Sheira menyalami suami nya, membuat Ares tersenyum begitu senang. Ia mengecup kening Sheira dengan sayang. Dan kemudian mencium bibir Sheira sejenak. Sebelum kemudian pamit pergi untuk ke kantor. "Love you " ucap nya. "Me too, " jawab Sheira dengan senyuman yang begitu manis mengantar kepergian suaminya. Hal yang tidak pernah ia lewatkan selama ini. Dan kembali ia masuk kedalam rumah, saat mobil suami nya tidak terlihat lagi. *** malam pukul tujuh, Sheira memasuki sebuah restoran mewah yang bergaya Eropa. Dengan nuansa romantis dan juga suara musik klasik yang terdengar merdu. Seorang pelayan laki - laki langsung membawa nya menuju meja tidak jauh dari panggung kecil. "Thanks " ucap Sheira pada pelayan yang mengantarnya. "Mau pesan apa, mbak ?" "Orange jus " jawab nya. Pria itu mengangguk, dan kemudian berlalu pergi. Meninggalkan Sheira yang mulai mengamati sekitar. Ia melirik jam di hp, kemudian menghela napas berat kala tau kalau sudah telat lima menit. Dan Ares belum tiba. Ia mencoba untuk menikmati musik yang sedang di mainkan oleh seorang laki - laki dan seorang wanita sebagai vokal. Hingga tidak lama, tepat habis satu lagu. Ares tiba dengan senyuman tidak enak juga napas yang tersengal. "Maaf telat, macet banget " ujar Ares, setelah mengecup lembut kening dan bibir istrinya. "I know " jawab Sheira. Menyesap orange jus nya sedikit. Ares tersenyum, ia mulai membuka menu makan dan memanggil seorang pelayan. "Kamu udah pesan ?" Tanya Ares. "Belum, nunggu kamu tadi. " Lagi Ares tersenyum begitu manis. Dan kemudian mulai menyebutkan pesanan nya. Dan si pelayan juga mulai menulis pesanan Ares dan Sheira. Setelah selesai, pelayan tersebut pergi. Ares masih saja tersenyum memandangi Sheira dengan senyuman lembut. Dan tatapan yang begitu banyak menyiratkan rasa sayang. "Kamu ngajak aku dinner berdua gini, pasti ada hal yang penting kan ?" Ujar Sheira menikmati tatapan suami nya. Ares menggeleng, ia meraih tangan istri nya dalam genggaman. " Pengen aja. Udah lama kita gak dinner berdua " "Inget lah, sekarang udah ada buntut nya " Hahahah Ares tertawa pelan. Membuat Sheira ikut tersenyum lembut. "Justru itu. Kita berdua sangat jarang punya waktu berdua gini. Rama selalu ngintilin kita " "Gak boleh gitu ah" "Ha-ha-ha. Bukan gitu. Cuma,aku emang lagi pengen berduaan aja sama kamu. Kebetulan aja, Mami sama Papi malam ini gajak Rama ketemu kolega bisnis nya " ujar Ares. Obrolan mereka terhenti sejenak karena pesanan mereka datang. Keduanya menikmati makan malam berdua yang memang jarang mereka dapatkan. Hanya sesekali saja, mengobrol kan banyak hal. Ares banyak bercerita tentang pekerjaan nya yang semakin melelah kan. Hingga pukul sepuluh malam, mereka pun sepakat untuk pulang. Mengingat tidak bisa berlama - lama. Takut kedua orang tua Ares pulang dan Rama akan mencari mereka. "Wait " ucap Ares setelah mereka sudah di dalam mobil. Ares berbalik ke sisi belakang. Meraih sebuket bunga mawar putih yang memang sengaja ia beli khusus untuk Sheira malam ini. Tiba - tiba aja dia pengen romantis malam ini. "For you " Sheira menautkan alisnya, tapi tetap menerima bunga tersebut. "Kamu gak lagi minta izin buat poligami kan ?" Hahahahaha "Mana ada, aku gak sanggup berbagi kasih sayang. Hati aku cuma satu, dan udah utuh buat kamu doang. Gak ada potongan kecil lagi yang ke sisa " ujar Ares. Sheira tersenyum, memandangi suami nya dengan sedikit geli. "Gombal nya, ya Tuhan " ujar Sheira mencubit manja pipi Ares. "Dih, tuh kan. Aku manis di kata gombal. Aku cuek di kata gak sayang istri. Salah terus aku nya " Kali ini gantian Sheira yang tertawa mendengar keluhan Ares, lengkap dengan muka cemberut nya. "Maaf deh, but. Thanks bunga nya. I love you, my husband" ucap Sheira. Membuat Ares jadi langsung tersipu dan mesem - mesem sendiri. Sheira hanya bisa tertawa geli melihat kelakuan suami nya. Walau sudah tau bagaimana sikap Ares tapi ia masih sangat menyukai bagian Ares yang tersipu malu setiap ia mengungkapkan cinta lebih dulu. Dan, ya ia senang melihat Ares selalu tersenyum tulus padanya. "I love you too " ®®®

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Bukan Ibu Pengganti

read
525.6K
bc

Undesirable Baby 2 : With You

read
161.3K
bc

Bastard My Ex Husband

read
382.9K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.8K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
835.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook