Darling mengalami hal aneh beberapa hari terakhir. Ia bermimpi bertemu dengan seorang lelaki tampan mengenakan setelan jas. Pertemuannya dengan si lelaki dalam mimpi hanya saling memandang satu sama lain kemudian ia terbangun karena alarm sialan di kamarnya sudah berbunyi.
Suatu hari, Darling menemukan sebuah cincin melingkar di jari manisnya. Ia ingat, ia tidak mengenakan aksesoris apa pun sebelum tidur. Tiba-tiba muncul seseorang dari dalam cermin lalu mengatakan, "Gunakan cincin itu untuk mengabulkan permintaanmu. Kamu memiliki tiga permintaan yang bisa dikabulkan."
Darling segera menepuk pipinya. Ia mencubit lengannya dan terasa sakit. Walau agak ragu, Darling menyebutkan dua permintaan. Pertama: ia ingin Mama dan papanya rujuk. Dan kedua: Darling ingin bertemu dengan lelaki yang ada di mimpinya.
"Bagaimana dengan permintaan terakhir?" tanya seseorang itu sambil menatapnya serius.
"Bakal gue pikirin. Gue mau simpen permintaan terakhir itu." Darling mengangguk dan mengatakannya dengan tegas sekaligus penuh keyakinan.