bc

Mr. Thanatos Secret Mission

book_age16+
79
FOLLOW
1K
READ
arrogant
others
tragedy
icy
evil
crime
like
intro-logo
Blurb

Dunia sedang tidak baik-baik saja, saat ini beberapa populasi manusia sudah mulai tercampur dengan para vampire.

Apalagi Klan kegelapan mulai bergerak pelan menuju pemberontakan. Semua tidak seperti yang dibayangkan, berita tentang para vampire yang tampan dan anggun terkadang malah berbanding terbalik dengan kenyataan.

Thanatos Ferguso merupakan keturunan dari raja vampire yang melakukan perjanjian dengan suku serigala demi kedamaian manusia.

Tapi semua itu saat ini sedang bergejolak, para vampire yang tidak ingin mengikuti Klan Ferguso pun mulai menunjukkan taringnya. Mereka mengacaukan beberapa tempat hingga semuanya berantakan. Suku serigala yang semakin gelisah pun, akhirnya bergerak dalam diam.

Thanatos yang sangat menyadari kekacauan ini pun mulai berpikir mencari jalan terbaik, dia melakukan perjalanan menuju suku serigala. Tapi dalam masanya, malah sebuah fakta terkuat. 

Elementian yang merupakan leluhur tertua suku serigala tak percaya dengan kenyataan bahwa Thanatos memiliki mantra kuno dimana Ezgaf terlihat sangat jelas tanpa dipanggil dan diminta.

Mantra kuno yang hanya di miliki suku serigala, mantra yang hanya boleh digunakan untuk keturunan asli. Semua itu adalah ciri Ezgaf.

Paman Jesper yang merupakan ketua Ezgaf pun merasa ada yang aneh di sini. Karena dia sangat jelas melihat taring Thanatos, dan di satu tempat tersebut juga dia memiliki mantra kuno.

chap-preview
Free preview
Bab 1. Ketulusan Tuan Thanatos
Thanatos langsung meninggalkan Naosi dan Narnia saat itu hanya memandang kosong. Gadis itu langsung saja tersadar buru-buru mengejar Thanatos. Tuan muda itu sangat terkejut melihat tangannya di genggam kuat, reaksi yang tidak di sangka Thanatos menarik tangannya dengan kuat. "Ada apa ini?" "Tuan, aku ingin minta maaf." Naosi tertunduk tanpa memikirkan keadaan yang ada. Naosi merasa tak enak hati dan dia memandang wajah Thanatos dan juga berada kehidupan mendalam satu sama lainnya. “Kenapa memandang begitu?” Thanatos tidak merasa juga kalau semua akan berakhir dengan nyata juga kalau saat itu dia memikirkan kecanggungan. “Merasa bersalah saja"  "Lupakan saja, aku tidak ada waktu untuk membahas hal ini lagi karena menurutku untuk apa lagi sudah terjadi juga dan saat ini masih memikirkan keadaan di sini telah menjadi permasalahan di dalam kehidupan mendalam." Tatapan sinis Thanatos pun terlihat jelas membuat Noasi tertunduk. "Kak, kenapa lama sekali." Narnia berteriak dari dalam ruangan. Thanatos langsung saja pergi dengan terburu-buru dengan wajah yang sangat arrogant. "Narnia, ada apa?" "Kakak lama sekali, Dokter itu bicara apa sama kakak?" "Hm... jangan di pikirkan, iya sudah sekarang kita pulang saja." Entah apa yang di rasakan oleh Naosi saat ini, dia begitu bingung dan linglung. Rasa hatinya ingin menjerit lagi dan di sini masih bisa di bilang rasa malu terus terlintas. "Kakak baik-baik aja 'kan? Aku ngak sakit lagi kak, kenapa wajah kakak begitu lesu dan saat ini memang membuat aku ikut sedih juga." Narnia yang langsung memasang wajah ibanya. Tersenyum dan sambil berkata Naosi berusaha agar tidak sedih, "Adik yang kakak sayang... jangan sedih begitu, kakak bahagia sekali karena semuanya sudah terlewatkan juga jangan khawatir."  Narnia langsung memeluk Naosi sambil mengatakan dengan senyuman lebar itu, "Terima kasih kakakku." Thanatos berusaha untuk tenang, di dalam ruangan itu semuanya seperti tidak ada udara.  "Dokter, apakah pasien tadi akan kontrol ulang? Jika iya akan saya beritahu kepada saudari pasien tadi." "Iya lakukan aja kontrol ulang hanya 2 kali pertemuan saja, saya rasa semuanya akan baik-baik saja soalnya tidak ada lagi yang di khawatirkan." "Baiklah dokter akan saya atur jadwal kontrol untuk pasien Naosi. Kalau begitu saya permisi keluar dok." Thanatos sudah merasa akan melihat Naosi selalu selama perawatan ini tidak ada perasaan canggung akan terus timbul dan menjadi masalah jika di pikir-pikir. Suasana di dalam rumah Thanatos memang saat itu memanggil Reksa dia menceritakan hal yang terjadi di tempat kerja itu dan juga masih bisa di bilang. "Jadi bagaimana Tuan? Apa Tuan berubah pikiran juga?" "Reksa, memang di awal aku melepaskan dirinya karena kesombongan itu ternyata semua yang gadis itu lakukan begitu sangat mulia jadi aku tidak merasa kalau setiap permasalahan ini bisa di lakukan." "Tenang, mungkin semuanya ada sisi baiknya dia sudah melakukan itu dan juga banyak sekali di perbuatkan untuk kesembuhan adiknya." "Aku canggung sekali untuk melihat dia jika akan mengontrol ulang, Naosi akan terus begitu karena dia sudah merasa tidak enak hati termasuk aku juga sendiri." Reksa merasa sebaliknya apa yang di rasakan Tuan muda ini, dan apa yang di lakukan akan berjalan begitu saja dan harapan di sini telah menjadi salah satu keadaan semakin menderita juga. Thanatos berpikir ulang untuk melakukan semuanya agar Naosi terselamatkan dari Klan lain yang ingin dia miliki. "Reksa, aku juga iba dengan Naosi jika aku lepaskan itu. Dia masih memperjuangkan kesembuhan adiknya dan saat itu tidak ada lagi yang di pikirkan di dalam diri ini menjadi sampai begitu tanpa ada beban terjadi satu sama lainnya." "Jika Tuan berkenan, saya akan membawa Naosi dan adiknya akan di rawat di istana ini? Untuk sementara waktu agar dia terselamatkan dari semuanya dan juga banyak sekali yang sudah di lakukan di sini, saya rasa Tuan satu pemikiran denganku." Reksa berusaha untuk menenangkan hati Tuan mudanya. "Iya, sekarang kau lakukan saja yang akan terbaik jangan sampai dia merasa bersalah jika kita panggil lagi. Ooo iya Reksa saat ini telah banyak sekali dia mengambil semuanya dariku untuk membiayakan operasi itu dia begitu tanpa memikirkan apa yang sudah terjadi." "Baiklah Tuan, aku juga ingin semuanya aman termasuk dirimu yang akan di salahkan oleh Klan vampire yang lainnya juga saya." Suasana yang begitu menyedihkan Naosi memandang wajah adiknya dengan penuh iba. "Seandainya aku tidak melakukannya pasti rasa canggung ini tak akan tumbul dan juga banyak sekali yang di harapkan tanpa memikirkan kejadian." Naosi langsung bertemu dengan asisten Thanatos yang memberikan surat pengontrolan pertama. Tokk... Tokkk....  "Permisi." "Iya suster, ada apa?" "Ini saya mau memberikan pengontrol buat pasien Dokter Thanatos dan saat itu semuanya bisa di katakan lagi ini selam jadawal kontrol tidak memakan biaya sedikit pun."  "Ha! yang benar Sus? Apakah semuanya kebijakan dari rumah sakit ini?" "Tidak, ini semuanya Dokter Thanatos yang memberikan semuanya, jangan khawatir beliau tidak akan membuat pasiennya merasa terbebankan juga." Naosi tersenyum haru dia merasa tidak bisa berkata apa pun karena kebaikan Thanatos yang di anggap Tuan muda yang sangat arrogant itu sangat berbalik lagi. "Apa saya bisa bertemu dengan Dokter Thanatosnya?" "Maaf, kebetulan dokter tidak ada di tempat, mungkin saat kotrol pasien beliau akan datang juga. Hm... baiklah, kalau begitu saya sudah memberikan semuanya." "Baiklah suster, mungkin ini akan membuat adik saya cepat sembuh." Asisten operasi yang bernama Aruna juga heran kenapa dokter tersebut tidak biasa juga di sini perlahan sampai harapan menjadi nyata juga. Rasa khawatir itu berubah menjadi senyuman yang lebar, karena dia merasa dugaan selama ini hanya pikiran buruk saja terhadap Tuan muda tersebut. "Oke, mulai sekarang aku akan bersikap baik saja dan tidak melakukan apa pun kepadanya." Dua hari kemudian Reksa yang tiba-tiba sudah berada di depan pintu kamar Narnia yang masih  terbaring pulas. "Kau kenapa di sini? Ada yang kau tunggu juga?" "Iya, aku menunggu kau di sini tadi melihat tidak ada orang di dalam kamar itu dan menjadi masalah saja nanti dan harapan terjadi sampai begitu menderita dan juga banyak sekali kejadian mendalam satu sama lainnya." "Hm... bertemu denganku? Ada apa?" Reksa menjelaskan semuanya apa rencana dirinya yang sudah di setujui oleh Thanatos, dan harapan mereka untuk bisa menerima apa yang sudah di putuskan. "Bagaimana? Aku harap kau tidak menolaknya demi kesembuhan adikmu cepat satu permasalahan akan terselesaikan juga." Reksa memberikan semangat dan tidak memikirkan apa yang sudah terjadi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Romantic Ghost

read
162.3K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.8K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.3K
bc

Time Travel Wedding

read
5.2K
bc

Kembalinya Sang Legenda

read
21.7K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.0K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook