bc

MATA BATIN

book_age12+
490
FOLLOW
2.3K
READ
goodgirl
sensitive
powerful
independent
inspirational
drama
comedy
sweet
naive
like
intro-logo
Blurb

Camelia memikirkan, kenapa selama ia hidup 23 tahun lamanya, ia tidak menemukan satupun pria untuk menjadi pacarnya.

"Apakah aku jelek?" gumamnya dalam hati.

Sangat bodoh jika ada yang bilang bahwa ia jelek karena ia adalah pemenang foto model di majalah ternama, Teen Capture. Selain wajahnya yang cantik menurut editor majalah, fansnya pun tidak kalah banyak, majalah dengan ia sebagai covernya, pasti sold out!

Banyak sekali yang mendekatinya, tetapi ternyata ada satu hal mengapa Camelia tidak kunjung mendapatkan pasangan yang pas untuknya. Jawabannya satu. Ia punya MATA BATIN.

Pertanyaan untuk menikah terpikirkan karena mata batin itu diperoleh turun-temurun dari keluarganya yang ningrat. Itu adalah sebuah kelebihan yang bersyarat, jika ia tidak kunjung menikah sebelum umur 25 tahun, ia harus menutup mata batinnya dan menjadi buta.

Semua yang datang mendekatinya, tertarik dengan parasnya saja, ataupun menginginkan hartanya. Kemunculannya sebagai model majalah Teen Capture memperbanyak pria yang mendekatinya hanya untuk mengejar popularitas.

Akankah ia menemukan pria terbaik? Ataukah ia harus hidup dengan menutup mata batinnya dan menjadi buta?

chap-preview
Free preview
Kehidupanku Sehari-hari
[Camelia’s POV] "Yaakk! Done! Good job, everyone," ujar fotografer Teen Capture yang menandakan selesainya pemotretan hari itu. Duh, lelah sekali rasanya aku hari ini, edisi ulang tahun majalah Teen Capture akan keluar, yang berarti seluruh modelnya harus ikut pemotretan. Padahal aku sudah malas menunjukkan wajahku di majalah ini. Bagaimana tidak, hampir setiap edisi Teen Capture pasti ada aku disana. Memang aku nggak selalu bergaya untuk kolom di Teen Capture, tetapi karena aku juga kebanjiran iklan media cetak--yang notabene adalah produk untuk gadis remaja, terpampanglah wajahku melulu. Sambil menunjukkan wajah kelelahanku, datang asisten editor mengajakku berbincang sambil membawakan sebotol air putih dingin. "Gimana Mel? Sorry ya kita lewat dari schedule seharusnya, khilaf kita." Hah! Kamu pikir telat 2 jam itu adalah sebuah kekhilafan? Itu kamu aja yang gak becus kerjanya, tau! Jadilah aku tersenyum kecut sambil ngedumel dalam hati. Walau akhirnya aku hanya berani menjawab berbeda "Gak papa Mas, seneng banget kok aku." Sebenarnya ya, asisten editor ini ganteng banget. Semua orang panggil dia Boy, walaupun nama aslinya sebenarnya adalah Andre. Tapi, Andre ini nggak pernah mau kalau aku panggil dia Boy, dia maunya aku panggil dia Mas Andre. Bukan masalah sih kalau dia maunya seperti itu, cuma ini jadi perbincangan hangat di kalangan model dan seantero kantor Teen Capture. Karena, Mas Andre ini masih single, dan juga untuk jadi asisten editor di majalah ini katanya sih susah banget. Mas Andre adalah orang yang paling cepat karirnya, padahal ia selisih 20 tahun sama senior editor, yaitu bosnya. Aku sadar, saat Mas Andre ngajak ngobrol aku, dari belakang ada yang diam-diam memperhatikan kami berdua. Anna, make-up artist di Teen Capture memang selalu menjadi informan bagi segala jenis gosip yang lalu-lalang di kantor. Hmmm, dia pasti lagi cari bahan buat diobrolin jadi gosip...Aku harus menjauh. "Hmm, mas Andre, aku pulang dulu yah, aku mau ada pemotretan Iklan ABC Vitamin besok, hehe" Aku bergerak menjauh dan merapikan barang-barangku "Eh, iya. Thanks ya, Mel, mau pemotretan jadi cover bulan ini. Kalo Camelia jadi covernya biasanya kita kan selalu naik cetak dua kali" gelak tawa Mas Andre sambil bergerak menjauh, sepertinya ia tahu kalau aku sedang tidak nyaman. Bergegaslah aku menyapa seluruh kru pemotretan dan melangkah pergi dari studio. Alasan aja sih aku soal pemotretan ABC Vitamin itu, aku tidak bohong, cuma pemotretan satu latar seharusnya sih tidak begitu melelahkan. Tapi lebih baik daripada aku terus menerus disana dan akhirnya mendengarkan gosip-gosip tentangku, bukan? Aku keluar dari studio dan bergegas menuju mobil Alphard-ku. Kemanapun aku pergi, aku pasti harus naik mobil ini bersama Pak Prabu, supir keluarga kami. Pak Prabu sudah lama sekali jadi bagian dari keluarga kami, semenjak aku bayi katanya. "Pak Prabuuu! duh bawain tas ini dong" Karena sudah lamanya Pak Prabu bersama kami, dan seringnya aku menghabiskan waktu untuk diantar kesana kemari karena pekerjaanku, aku jadi tidak lagi canggung dengan Pak Prabu. Setelah masuk mobil, aku tenggelam dalam pikiranku sendiri tentang Mas Andre... Apa yang kurang dari dia sehingga aku tidak pernah menyambut keinginannya untuk lebih dekat denganku ya? Ganteng, punya karir yang yang bagus, sopan santun, dan ramah... Tapi...pasti ada yang salah dari Mas Andre Tapi apa? Aku tidak tahu, memikirkannya sulit banget. Lebih sulit daripada soal matematika aljabar, ataupun menulis essay bahasa inggris. Karena tidak ada, yang pernah tahu apa yang terletak di dasar hati seorang manusia, Presiden bahkan tidak tahu hal itu. Semakin larut dalam bayangan dan skenario yang ku buat sendiri, tentang kemungkinan buruk mengenai Mas Andre. Tetap saja, tak ada yang bisa membuktikannya, bahkan dugaan-dugaanku tidak masuk secara logika. [Mas Andre’s POV] Hmm... Memang cantik sekali parasnya. Hatiku bergelora. Dia adalah wanita yang selalu aku kagumi karena tak hanya kecantikan hati, tetapi ia adalah sosok yang bekerja keras dengan tulus. Bayangkan saja, aku sudah dengan sengaja membuat schedule pemotretan ini lewat 2 jam dari yang seharusnya. Tetapi ia tetap tersenyum, dan tidak terlihat angkuh di tengah-tengah jadwalnya yang padat. Oh Camelia... Seandainya kamu tahu perasaanku Sesungguhnya aku sedikit memaksa senior editor untuk menjadikan Camelia sebagai cover majalah Teen Capture di minggu ini. Bosku tidak setuju dengan usulanku karena menurutnya, Camelia benar-benar sering sekali menjadi bintang iklan, sedang sangat naik daun. Ia berpikir untuk mengorbitkan model-model lainnya yang kami miliki agar kelak dapat ikut sesukses Camelia. Tapi dipikir-pikir, aku benar-benar licik sekali. Aku dengan agak memaksa senior editor untuk menjadikan Camelia sebagai sampul majalah kami karena aku betul-betul mengaguminya. Setiap ada pemotretan kolom biasa, dia hanya berada di studio selama 30 menit, aku jadi tidak punya waktu untuk mengenalnya lebih jauh. Belum lagi, gosip yang beredar memang benar-benar tidak membuat nyaman di telinga. Aku benar-benar ingin tahu tentangnya. Tapi, kalau dibilang dia satu-satunya perempuan yang aku dekati sekarang, ya bukan juga. Karena aku tahu kemungkinan bersamanya sangat kecil, aku jadi sering ngobrol dengan Anna, make-up artist kami. Tidak pernah ada maksud yang lebih dariku, tapi sepertinya Anna menyimpan rasa, karena ia sering sekali memergoki aku berusaha mendekati Camelia, dan langsung bersikap aneh. Ah..aku sudah bersikap sejauh ini sampai memundurkan schedule selama 2 jam. Ayo Andre! Kubawa sebotol air putih dan menghampiri-nya... Duh tapi ngomong apa ya? "Gimana Mel? Sorry ya kita lewat dari schedule seharusnya, khilaf kita"   *ADUUUH! Andre kenapa kamu malah ngomong begitu, dia pasti bete nih dengan alasan ini, kok ga keliatan professional banget sih kamu!* marahku dalam hati eh..tapi tunggu, dia tidak marah, aku sempat tidak sengaja melihat senyumnya yang agak terpaksa, tetapi setelah aku menoleh, sepertinya bukan karena pembicaraanku yang tadi itu... Tetapi karena ada Anna yang sedari tadi memperhatikan kami berdua. *Please....jangan ganggu kami!* ingin rasanya aku memuntahkan kecamuk di dadaku agar aku bisa ngobrol lebih dalam lagi dengannya. Ah, tapi mungkin bukan saat bekerja seperti ini, Andre. "Hmm, mas Andre, aku pulang dulu yah, aku mau ada pemotretan Iklan ABC Vitamin besok, hehe" Dia merapikan barang-barangnya "Eh iya, Thanks ya Mel mau pemotretan jadi Cover bulan ini, kalo Camelia jadi Covernya biasanya kita kan selalu naik cetak dua kali"  Aku tertawa kecil sambil bergerak menjauh, berusaha mencairkan suasana.. Nah itu dia, kenapa aku bilang aku sangat licik. Pertama, aku jelas-jelas tertarik padanya dan memaksa bosku untuk menjadikan ia sebagai cover, padahal seharusnya bukan dia yang menjadi covernya. Yang kedua, aku ini dikejar target penjualan untuk edisi ini. Jika aku ingin naik pangkat, edisi ini akan menjadi pembuktian bahwa Andre bisa! Dan yang aku tahu... Camelia di cover majalah Teen Capture. Pasti laku keras! Fans Camelia betul-betul loyal, dan datang dari kalangan menengah keatas. Mereka mampu untuk membeli Teen Capture, berlusin-lusin!  Seorang putri ningrat...pastilah memiliki banyak yang menginginkannya. Kalau aku tidak bisa mendapatkannya, paling tidak karirku naik, hehe.  Duh jahat ya, kok aku manfaatin wanita yang ku suka.. Teruslah bermimpi Andre!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Yes Daddy?

read
797.9K
bc

I LOVE YOU HOT DADDY

read
1.1M
bc

Loving The Pain

read
2.9M
bc

A Secret Proposal

read
376.3K
bc

Unpredictable Marriage

read
280.5K
bc

Crazy Maid ( INDONESIA )

read
206.3K
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
199.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook